RSS
Facebook
Twitter

March 15, 2012

VO2 max dan Faktor yang Mempengaruhinya

VO2 max atau yang biasa disebut dengan maximal oxygen consumption, maximal oxygen uptake, peak oxygen uptake atau maximal aerobic capacity adalah kapasitas maksimum tubuh seseorang untuk menyalurkan dan menggunakan oksigen selama olahraga berintensitas tinggi. Pengukuran VO2 max biasanya menggunakan alat khusus. VO2 max bisa diketahui dengan menghitung jumlah oksigen dalam liter per menit (l/menit) atau nilai relatif oksigen dalam mililiter per kilogram berat tubuh per menit (ml/kg/min).

VO2 max bisa dipakai sebagai parameter kesehatan jasmani seseorang. VO2 max juga bisa dipakai sebagai alat ukur kekuatan aerobik maksimal dan kebugaran kardiovaskular. Umumnya pria memiliki level VO2 max lebih tinggi 40-60% daripada wanita. Misalnya, level VO2 max seorang pria yang tidak aktif berolahraga adalah 3,5 liter/menit dan 45 ml/kg/menit. Sementara seorang wanita yang tidak aktif berolahraga rata-rata memiliki VO2 max sebesar 2 liter/menit dan 38 ml/kg/menit. Angka tersebut dapat ditingkatkan dengan menerapkan olahraga aktif meskipun jumlahnya relatif. Ada yang mampu meningkatkan jumlah level VO2 max sampai dua kali lipat, namun ada juga yang tidak meningkat sama sekali meski sudah aktif berolahraga.

Para atlet olahraga ketahanan seperti atlet sepeda, dayung, cross country, renang, dan lari, memiliki level VO2 max yang tinggi. Misalnya seorang atlet lari profesional pria memiliki level VO2 max sebesar 85 ml/kg/menit, sementara atlet lari profesional wanita dapat mencapai sekitar 77 ml/kg/menit. Juara dunia Tour de France lima kali, Miguel Indurain mampu memiliki level VO2 max sebesar 88 ml/kg/menit. Sementara atlet ski cross country, Bjørn Dæhlie memiliki level VO2 max sebesar 96 ml/kg/menit saat off season. Bahkan saat performa puncak (on season), Bjørn Dæhlie mampu meningkatkan level VO2 max menembus 100 ml/kg/menit. Namun nilai rata-rata level VO2 max seorang atlet profesional saat performa puncak adalah sekitar 70 ml/kg/menit.

Namun Anda tidak bisa menyamakan misalnya pada seorang atlet dayung profesional yang bertubuh cukup besar maka level VO2 max yang dimilikinya tidak akan tinggi jika dihitung berdasar kg berat tubuh. Namun mereka mampu mencapai level VO2 max yang tinggi saat performa puncak pertandingan atau latihan. Atlet dayung kelas dunia umumnya memiliki level VO2 max rata-rata sebesar 6-8 liter/menit.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Level VO2 max
Faktor-faktor yang mempengaruhi level VO2 max tergantung dari suplai dan permintaan oksigen dalam tubuh. Suplai maksudnya adalah penyaluran oksigen dari paru-paru ke jaringan mitokondria, sementara permintaan maksudnya nilai mitokondria menggunakan oksigen dalam proses oxidative phosphorylation.

Menurut Tim Noakes, seorang profesor dari University of Cape Town, menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi level VO2 max adalah :
  • Usia
  • Jenis kelamin
  • Fitnes dan latihan
  • Perubahan ketinggian tempat (altitude)
  • Gerak otot ventilasi (ventilatory muscles)
Namun menurut Noakes, level VO2 max seorang atlet lari tidak bisa menjadi ukuran performa karena beragamnya faktor-faktor yang mempengaruhi, seperti misalnya kemampuan sang atlet dalam menggunakan oksigen dalam kecepatan atau jarak tertentu dan ketahanan terhadap rasa letih saat latihan jangka waktu lama.

Dapat disimpulkan, keluaran kardio, kapasitas difusi paru-paru, kapasitas penyerapan oksigen, dan batas-batas lainnya seperti kapasitas difusi otot, enzim mitokondria, dan ketebalan kapiler, adalah merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap level VO2 max seseorang. Karena tubuh bekerja dengan sistem khusus, maka jika salah satu faktor tersebut berada pada level dibawah standar, maka seluruh sistem tubuh dapat kehilangan kapasitasnya untuk berfungsi dengan sempurna.

0 comment:

Post a Comment