RSS
Facebook
Twitter

March 15, 2012

Tingkatkan Performa Atletik dengan BCAA

Beberapa dari fitness mania mungkin sudah mengenal dan mengkonsumsi suplementasi branched-chain amino acids atau BCAA untuk membantu mempercepat pertumbuhan massa otot dan mencegah penyusutan otot setelah latihan. Apalagi karena BCAA termasuk asam amino esensial, maka tubuh tidak dapat memproduksinya sendiri. Namun tahukah fitness mania jika konsumsi BCAA juga membantu performa atletik otot?


Ya, beberapa penelitian telah berhasil membuktikan kemampuan BCAA meningkatkan performa atletik otot. Penelitian yang pertama oleh 3 ilmuwan dari Jepang yaitu Ohtani M., Sugita M., dan Maruyama K. pada tahun 2006. Penelitian ini membuktikan bahwa konsumsi campuran asam amino yang terdiri atas BCAA, glutamine, dan arginine sebanyak 6,6 gr/hari selama satu bulan mampu meningkatkan kapasitas darah menyalurkan oksigen dan menurunkan proses katabolik (penyusutan) otot. Penelitian ini menyimpulkan campuran asam amino mampu meningkatkan efisiensi latihan pada atlet.

Penelitian kedua oleh 10 orang ilmuwan dari Texas, AS, dipimpin oleh CM Kerksick masih pada tahun 2006. Penelitian ini membandingkan pengaruh suplementasi berbagai jenis protein terhadap komposisi tubuh dan kekuatan pada atlet yang selama 10 minggu menjalankan latihan ketahanan yang berat. Hasilnya, sang atlet mengalami kenaikan 1RM (satu repetisi maksimal) untuk angkatan Bench press dan Leg press setelah 10 minggu. Studi ini juga berhasil membuktikan bahwa kombinasi whey protein dan casein protein adalah yang terbaik dalam membantu pertumbuhan massa otot bebas lemak. Whey protein mengandung komposisi BCAA yang tinggi, artinya konsumsi suplemen whey protein juga akan meningkatkan performa atletik otot sama seperti halnya suplementasi khusus BCAA.

Sementara itu pada tahun 2007, kembali 10 ilmuwan Jepang berhasil membuktikan bahwa konsumsi suplementasi BCAA berpengaruh positif pada performa olahraga lari. Jadi menurut studi ini, konsumsi minuman yang mengandung BCAA pada atlet lari selama lari marathon 25 km, mampu mengurangi pembentukan tingkat laktat darah. Artinya dengan menjaga kandungan BCAA yang cukup dalam darah selama lari jarak jauh berkontribusi menurunkan pelepasan Dehidrogenasi Laktat (LDH) yang biasa dilepaskan dan terakumulasi saat kerusakan otot terjadi. Kesimpulannya membuktikan bahwa asupan BCAA mampu mencegah katabolisme otot. Pada tahun 2009, oleh 10 ilmuwan Jepang yang sama tersebut juga berhasil membuktikan asupan BCAA mampu mengurangi rasa sakit otot, keletihan, dan peradangan.

Terakhir pada tahun 2010 yang lalu, Carwyn Sharp dan David Pearson, ilmuwan dari Ball State University, Indiana, AS, melakukan penelitian konsumsi 6 gr BCAA per hari selama 3 minggu pada atlet olahraga ketahanan berintensitas tinggi. Hasilnya, tingkat testosteron darah meningkat sementara tingkat kortisol menurun selama dan sesudah atlet melakukan olahraga ketahanan berintensitas tinggi. Kesimpulannya, asupan BCAA mampu menjaga otot senantiasa anabolik dan berkontribusi sangat positif dalam meningkatkan performa atletik otot.

Jadi, bagi Anda yang aktif dalam olahraga lari atau angkat beban, rasakan peningkatan performa atletik otot dengan mengkonsumsi suplemen BCAA atau whey protein.

0 comment:

Post a Comment