Siang itu sangat panas. Kota Malang seakan dibakar oleh kemarahan sang matahari. Sang angin pun tak sanggup menahan panasnya sang matahari ketika ia marah. Sedang asyik mengerjakan tugas akhir, ada suara sayup-sayup dari kejauhan. Aku sangat mengenal suara merdu itu. Suara itu ialah tanda bahwa Allah sangat sayang dengan hamba-hambaNya. Suara itu ialah suara adzan. Sang malaikat dan sang setan sempat perang argumen di hati kecilku, alhamdulillah adu debat itu dimenangkan oleh sang malaikat.
Aku pun bergegas menuju kamar mandi dan berwudhu. Sesaat setelahnya aku menuju masjid yang berada di dekat kostku. Masjid tiga lantai itu sering aku gunakan untuk bermanja-manja dengan Allah. Jamaah di masjid itu cukup banyak, salah satunya pak tua yang sering aku temui. entah siapa nama pak tua itu, yang pasti tempat tinggalnya di dekat masjid itu.
Pak tua itu kalau shalat agak lain dari biasanya. Kalau orang normal shalatnya sambil berdiri, tetapi beliau shalatnya sambil duduk. Dulu beliau shalatnya sambil berdiri. tetapi setelah terkena komplikasi penyakit dalam, beliau sudah tidak bisa shalat dalam keadaan berdiri lagi. Yang membuatku kagun dari pak tua itu ialah beliau masih mempunyai semangat luar biasa untuk shalat berjamaah. Bukan hanya shalat wajib yang beliau lakukan, shalat sunnah rawatib dan tahiyatul masjid pun sering beliau lakukan sebelum iqamah datang. Kondisinya yang seperti itu tidak membuatnya manja dan mengeluh dalam menyembah Allah. Bahkan dia berhasil membuatku iri tentang semangatnya dalam shalat. Aku yang masih sehat seperti ini terkadang malas untuk shalat berjamaah. Sedangkan beliau yang sudah tua dan mempunyai banyak penyakit masih mampu untuk mengerjakan shalat berjamaah.
Buat pembaca yang merasa lebih sehat dari pak tua itu alangkah baiknya kalau kita meniru semangat beliau. Masak kita kalah dengan orang tua? Orang tua yang punya
penyakit seperti itu saja bisa shalat berjamah. Masak kita yang masih muda tidak bisa melakukannya?, secara logika bisa, tetapi terkadang perang argumen yang dilakukan oleh setan dan malaikat di hati kita dimenangkan oleh setan, sehingga kita tidak jadi shalat berjamaah di masjid. Oya Allah itu sangat suka dengan majelis ilmu, dan shalat berjamaah ialah salah satu dari bentuk majlis ilmu itu. Hidup cuma sekali, kapan lagi kita bisa memanjakan Allah kalau tidak pada saat ini?. Manjakan Allah, insya allah Allah akan memanjakan kita.
NB : cerita ini ialah cerita nyata
Penulis : Rudiasa (Mahasiswa FE UM)
0 comment:
Post a Comment