RSS
Facebook
Twitter

July 11, 2013

Hari ke 2 Puasa = telat Sahur



Bulan suci Ramadhan telah tiba. Tentunya bulan ini sangat disenangi oleh penduduk bumi, terutama mereka yang beragama islam. Buat penduduk yang non-islampun, bulan Ramadhan ternyata memberi berkah. buktinya banyak orang non-muslim yang berjualan takjil sebelum berbuka puasa. Tahun ini bulan ramadhan yang ke 1434 H/2013 M. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama menetapkan tanggal 10 Juli 2013 merupakan hari pertama puasa. Sekarang tanggal 11 Juli 2013, berarti ini hari ke-2 puasa. 

Hari ke-2 puasa, sahurku telat. Kalau kemarin sahurku jam 2.30 am, kali ini aku sarapan sahur jam 4.00 am. Sebenarnya jam 1.00 am sudah bangun, tetapi aku putuskan untuk tidur lagi karena imsaknya masih lama (di Kota Malang sekitar jam 4.30 am). Hal itu terulang lagi di jam 2.00 pagi, sempat bangun lagi tetapi akhirnya aku tidur lagi karena aku masih menganggap imsaknya masih lama. Di dalam tidurku aku bermimpi agak aneh, sekarangpun sudah lupa. Tetapi yang pasti mimpi itu tentang aktivitasku di kampus.

Aku terbangun setelah mendengar suara merdu orang mengaji di masjid dekat kostku. Ketika baru membuka mata, aku langsung dikejutkan dengan suara yang bersumber dari masjid yang sama. Sayup-sayup aku dengar suara itu berucap “imsak kurang 15 menit lagi”. 

“hah, imsak kurang 15 menit lagi?” teriaku dalam hati

Akupun langsung meloncat deri tempat tidur dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sehabis ganti pakaian akupun langsung berlari menuju warung dekat kostku untuk membeli sarapan sahur.

“Alhamdulillah warungnya masih buka”, gumanku 

Ternyata Allah masih memberikan kesempatan kepadaku untuk menyantap sarapan sahur pagi ini. Beruntung pada waktu itu yang beli hanya aku, sehingga tidak ada ritual antre mengantre. 

Sampai di kost aku langsung melahap makanan itu. Berhubung imsaknya sudah di bawah 15 menit lagi, akupun memakan makanan itu seperti orang yang sedang mengikuti lomba makan dengan hadiah utama Mobil Suzuki Swift. Baru menyendok beberapa nasi, suara dari masjid itupun terdengar lagi. Kali ini dia berucap “imsak kurang 10 menit lagi”.

“Pak brow kok cepat sekali?, Tidak bisa diundur apa imsaknya?, Ini aku masih sahur!” pikiran ngelanturku tersulut emosi atas kata-kata yang keluar dari sumber suara itu.

Tak lama setelah pikiran ngelanturku berkata, hati kecilku pun berucap juga, “hai Rudi, puasa tidak boleh kesal, apalagi marah. Mungkin lain kali kamu harus bangun lebih awal sehingga tidak telat seperti ini. Tidak perlu menyalahkan orang lain, salahkan dirimu sendiri karena kamu baru bangun jam 4.00 pagi”.

Dari situ akupun sadar bahwa ternyata aku yang salah. “Ngapain aku kesal terhadap orang lain atas kesalahanku sendiri?, Lagipula imsak tidak bisa diundur karena waktunya sudah ditentukan dari dulu. Biarpun hanya dikasih waktu sekitar 10 menit, alhamdulillah aku masih diberi kesempatan untuk menyantap sarapan sahur.” gumanku dalam hati. 

Pagi itu nasinya tidak aku habiskan. Aku hanya memakan 3/4nya saja karena takut kehabisan waktu. Setelah selesai melahap makanan itu, aku menikmati makanan penutup yang diberi ibu kostku, pisang. sehabis melahap pisang akupun segera meminum segelas air putih dan menuju ke kamar mandi untuk menggosok gigi. Setelah menggosok gigi suara yang sama terdengar lagi dari masjid itu. Suara itu berkata “imsak.. imsak.. imsak…”

Leganya hatiku pada waktu itu. Makan sudah, minum sudah, melahap makanan penutuppun juga sudah. Sekarang waktunya persiapan ke masjid guna melaksanakan ibadah sholah subuh. Akupun langsung berwudhu dan berangkat ke masjid itu.

Hikmah yang bisa diambil, lain kali kalau sudah bangun jangan tidur lagi. 1 lagi, kalau bisa segeralah menikah agar ada yang membangunkan ketika sahur tiba ^-^.


Penulis : Rudiasa (Mahasiwa FE UM)

0 comment:

Post a Comment