Setelah pertunjukan pembacaan puisi selesai, rosyid tampak gelisah memikirkan hubungannya dengan delia. Seorang gadis berparas cantik yang bukan seagama dengan dia. Tak lama setelahnya delia menemui rosyid dan terjadilah perbincangan yang cukup seru. perbincangan yang menyadarkan keduanya bahwa pernikahan beda agama itu ndak baik untuk dilakukan. Bukan hanya aspek cinta saja yang mereka pikirkan, tetapi juga aspek keluarga, tetangga, dan anak-anak mereka kelak.
“rosyid”, sapa delia
Rosyid pun beranjak dari tempat duduknya dan menemui delia yang berada ditengah-tengah panggung.
“Sid, malam ini kan kita sudah janji untuk mengambil keputusan. kamu sudah tahu jawabannya belum?, tanya delia dengan wajah penasaran
“Kamu?”, Balas rosyid
“Jujur sampai sekarang aku belum tahu sid”, ucap delia pelan
Suasana menjadi hening, kemudian rosyid berkata “kita memang tidak pernah punya jawaban yang pasti, karena setiap orang berbeda pendapat, dan juga keyakinan”.
“jadi?”, balas delia
“Jadi ya kita harus berani mengambil keputusan, meskipun kita tidak punya jawaban yang pasti. Atau kita akhiri. Dua-duanya memang tidak ada yang jelas buat kita”, ucap rosyid
“sebenarnya kita masih bisa sama-sama ya?, tapi pasti banyak yang terluka, buat apa kita bahagia tapi banyak yang nangis?, kamu ingat ndak kamu pernah berkata bahwa jodoh itu tuhan yang ngatur, kita tidak akan pernah tahu sebelum kita hidup dengan seseorang itu” balas delia dengan suara sesak
“kita lihat aja nanti”, jawab rosyid sambil tersenyum
Delia pun ikut tersenyum dan dia berucap,”aku setuju sid dengan kalimat itu, “kita lihat aja nanti””.
Sesaat setelahnya wajah delia tampak lesu dan mulai mengeluarkan air mata. Dia berucap “Tapi sid, kita bakal ketemu lagi kan?, mungkin nanti di surga”.
“kita lihat aja nanti”, jawab rasyid sambil tersenyum
# sepenggal rangkaian kata yang aku ambil dari film “3 hati 2 dunia 1 cinta”
Penulis : Rudiasa (Mahasiswa FE UM)