RSS
Facebook
Twitter

December 28, 2012

Aku selalu berusaha bersyukur kepada Allah SWT karena sering diberi kenikmatan. Entah itu kenikmatan iman, islam, sehat, rezeki, dll. Aku juga bersyukur kepada Beliau karena masih diberikan kesempatan untuk merubah ide yang ada dikepalaku menjadi seni tulis yang bisa dibaca oleh orang lain. Ketika SMA dulu, ada 1 ilmu yang paling aku sukai. Ilmu itu bernama Akuntansi.

Hari berganti hari, Bulan berganti bulan, dan sang waktupun terus berjalan. Tak terasa aku telah melewati badai Ujian Nasional. Ujian yang sempat membuatku tertekan. Sampai akhirnya aku dan teman-temanku di SMA Negeri 1 Kesamben (Jombang) berhasil melewatinya dengan baik. Setelah melepas seragam biru putih aku mencoba untuk menaiki kereta yang aku sukai. Aku sempat mencoba menaiki kereta dengan tujuan TNI AD, tetapi orang tuaku melarangku dengan beberapa alasan yang cukup logis. Sampai akhirnya akupun banting setir dan mencoba menaiki kereta dengan tujuan PTN.

Di kesempatan awal aku gagal meraih satu kursi di PTN yang ada di Surabaya (UNESA). Sempat kecewa dan hampir putus asa sampai akhirnya datanglah bus yang membawaku ke Universitas Negeri Malang (UM). bus itu bernama SNMPTN. Tujuan pertamaku sebenarnya ke UNIAR Surabaya, tetapi supir bus menurunkanku dipilihan kedua, yakni UM. Alhamdulillah juga aku diturunkan tepat di depan Fakultas Ekonomi. Fakultas yang paling aku sukai karena di dalamnya terdapat ilmu yang bernama Akuntansi.

Setelah hampir dua tahun mempelajari ilmu akuntansi. aku menemukan beberapa kesamaan antara ilmu akuntansi dengan agama yang aku peluk, yakni agama islam. Berikut persamaan-persamaan yang aku temukan ketika sedang belajar di bangku perkuliahan,

1. Adanya Keseimbangan/keadilan
Konsep dasar dari ilmu akuntansi ialah keseimbangan antara kredit dan debit. Jurnal umum, jurnal penyesuaian, neraca saldo, neraca saldo setelah disesuaikan, dan laporan neraca menerapkan konsep ini. Jika kita sedang mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan hal-hal di atas dan menghasilkan ketidaksamaan jumlah antara kredit dan debit, maka bisa disimpulkan bahwa pekerjaan kita salah, atau soal yang kita kerjakan tidak benar.

Tidak jauh berbeda dengan ilmu akuntansi. Agama islam juga menerapkan konsep seperti itu. Dalam kitab suci Al Qur’an aku menemukan ada 4 hal yang menerangkan tentang konsep keseimbangan/keadilan, yakni poligami(An Nisaa':3), memutuskan perkara(Al Maa'idah:42), berat timbangan(Al An'aam:152, Ar Rahmaan:9), dan mengerjakan amal saleh(Yunus:4).

2. Menghasilkan laba/rugi dan surga/neraka
Ada dua keadaan yang dihasilkan oleh laporan laba/rugi dalam perusahaan. keadaan itu bernama rugi dan laba. dalam perusahaan jasa, Sang laba akan muncul ketika pendapatan lebih besar daripada beban. Dalam perusahaan dagang dan manufaktur, hal itu akan terjadi jika sang laba kotor lebih besar daripada berbagai beban. Sebaliknya juga akan seperti itu.

Konsep itu juga ada di agama islam. Agama islam memiliki banyak alam, salah satunya alam akhirat. Alam itu dipergunakan untuk kehidupan manusia setelah kehidupan di dunia. Di akhirat terdapat dua tempat yang menjadi tujuan seluruh manusia. Tempat-tempat itu bernama surga dan neraka. Sebelum memasuki kedua tempat tersebut kita akan diperiksa di yaumul hisab. konsepnya sama dengan ilmu akuntansi. Ketika sang amal baik lebih besar daripada amal jelek maka kita akan disapa oleh malaikat Ridwan dan masuk surganya Allah SWT. Begitupun sebaliknya, ketika sang amal jelek lebih besar daripada amal baik maka kita akan masuk neraka.

3. Akuntansi dan agama islam ialah Ilmu dan agama prilaku
Dalam sebuah hadist qutsy Allah SWT pernah berkata, “amalkan apa yang engkau ketahui, niscaya akan aku beritahu apa yang tidak engkau ketahui”. Dari hadist ini dapat disimpulkan bahwasanya agama islam merupakan agama prilaku. Dalam mempelajarinya kita tidak cukup hanya membaca dan menghafalnya saja. Tetapi kita juga harus mengamalkannya. Contohnya, kita tidak cukup hanya membaca dan menghafal materi tentang sedekah, tetapi kita juga harus bersedekah.

Konsep ini juga terdapat di dalam dunia akuntansi. Kalau kita ingin menjadi akuntan yang berhasil maka cara belajar kita tidak cukup hanya dengan membaca dan menghafal saja. Tetapi kita juga harus terjun dalam dunia akuntansi yang sebenarnya. Berhubung kita masih menjadi mahasiswa, hal terbaik yang bisa kita lakukan ialah sering mengerjakan soal-soal tentang akuntansi. Kesimpulannya kita tidak cukup hanya mempelajari tentang teorinya saja, tetapi kita juga harus mempraktekannya.

4. Ilmu dan agama yang dibutuhkan banyak pihak
Akuntansi merupakan ilmu yang sangat dibutuhkan oleh banyak pihak. Perusahaan, masjid, kampus, pemerintahan, panti asuhan, rumah tangga, LSO Muslim Studi FE UM pasti membutuhkan ilmu ini. Tanpa akuntansi mereka tidak bisa mengeluarkan laporan keuangannya, terutama perusahaan. dalam perusahaan ada yang namanya prinsip going concern(berkelanjutan dari tahun ke tahun). Salah satu menfaat laporan keuangan ialah agar prinsip ini bisa berjalan dengan baik dan benar.

Agama islam juga merupakan agama yang dibutuhkan banyak orang. Kita butuh agama islam untuk bisa bertemu dan bercanda dengan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW di akhirat nanti. Muslim Studi butuh agama islam untuk membuat orang lain tersenyum, dan semua umat muslim butuh agama islam untuk membatasi tingkah laku mereka dari hal-hal yang negatif.

Itulah persamaan-persamaan yang membuatku bersemangat dalam mendalami ilmu akuntansi. Disamping aku mempelajari ilmu itu, secara tidak langsung aku juga mempelajari agama islam. Just do it, not more speaking, and always pray. I think this is key to success.
Penulis : Rudiasa

0 comment:

Post a Comment