Buku merupakan teman setia ketika aku sedang mempunyai banyak waktu luang. Ia sering membuatku tertawa terbahak-bahak seperti orang gila. Tak jarang pula ia sering membuatku bersedih dan sadar bahwa fenomena seperti itu memang ada. Sebuah kata-kata yang dirangkai dengan kreatifitas otak manusia dan dibumbuhi dengan hati nurani si penulis. Itulah arti buku menurutku. Entah buku itu bermanfaat atau tidak untuk orang lain, yang pasti aku sangat menghormati “Si Penulis” sebuah buku. Mungkin orang mengira menulis itu mudah, padahal dalam kenyataannya menulis itu sulit. Butuh konsep yang sangat jelas, Butuh pemilihan kata yang sesuai dengan judul, serta butuh imanjinasi yang sangat kuat dalam merangkai setiap bagian agar terlihat tetap serasi antara kalimat satu dengan kalimat yang lainnya.
Di zaman milenium seperti ini semuanya menggunakan bahasa mancanegara. Menggunakan bahasa Inggris salah satunya. menurutku bukan salah satunya, tapi satu-satunya. Bahasa inggris sudah menjadi bahasa internasional, mungkin itu yang membuat banyak orang tergila-gila untuk menggunakannya. Dari mulai pengayuh becak sampai eksekutif muda berupaya untuk menggunakannya. Dari mulai orang yang tinggal di pelosok desa sampai orang-orang yang tinggal di kota metropolitan juga berupaya untuk menggunakannya. Bahkan tak jarang pula aku menjumpai pengamen-pengamen yang berkeliaran dipinggir jalan juga berupaya menggunakan bahasa itu.
Sebagai penduduk asli indonesia, aku mempunyai pertanyaan kecil ketika menghadapi hal semacam itu. “apakah berbahasa inggris itu merupakan hal yang wajib?”. Pertanyaan ini muncul ketika aku melihat persyaratan-persyaratan untuk masuk dunia kerja. Banyak poin yang disajikan disitu dan ada satu poin yang membuat pertanyaanku muncul, yakni “bisa berbahasa inggris”. Hatiku berkata, “itukan perusahaan yang ada di indonesia. terkait produksi dalam hal pembelian barang juga disediakan oleh orang indonesia. Masalah penjualan barang juga dijual di wilayah indonesia. Terkait saham yang ada diperusahaan itu juga dikuasai oleh orang indonesia. Terus ngapain ada syarat “bisa berbahasa inggris” kalau semuanya sangat berhubungan dengan indonesia?”.
Penulis : Rudiasa (Mahasiswa FE UM)
Di zaman milenium seperti ini semuanya menggunakan bahasa mancanegara. Menggunakan bahasa Inggris salah satunya. menurutku bukan salah satunya, tapi satu-satunya. Bahasa inggris sudah menjadi bahasa internasional, mungkin itu yang membuat banyak orang tergila-gila untuk menggunakannya. Dari mulai pengayuh becak sampai eksekutif muda berupaya untuk menggunakannya. Dari mulai orang yang tinggal di pelosok desa sampai orang-orang yang tinggal di kota metropolitan juga berupaya untuk menggunakannya. Bahkan tak jarang pula aku menjumpai pengamen-pengamen yang berkeliaran dipinggir jalan juga berupaya menggunakan bahasa itu.
Sebagai penduduk asli indonesia, aku mempunyai pertanyaan kecil ketika menghadapi hal semacam itu. “apakah berbahasa inggris itu merupakan hal yang wajib?”. Pertanyaan ini muncul ketika aku melihat persyaratan-persyaratan untuk masuk dunia kerja. Banyak poin yang disajikan disitu dan ada satu poin yang membuat pertanyaanku muncul, yakni “bisa berbahasa inggris”. Hatiku berkata, “itukan perusahaan yang ada di indonesia. terkait produksi dalam hal pembelian barang juga disediakan oleh orang indonesia. Masalah penjualan barang juga dijual di wilayah indonesia. Terkait saham yang ada diperusahaan itu juga dikuasai oleh orang indonesia. Terus ngapain ada syarat “bisa berbahasa inggris” kalau semuanya sangat berhubungan dengan indonesia?”.
Penulis : Rudiasa (Mahasiswa FE UM)