RSS
Facebook
Twitter

March 28, 2012

Cara Menghindari Penyakit Malas


Malas merupakan tindakan yang sangat disenangi setan. Setan akan selalu menggoda manusia untuk malas dalam melakukan sesuatu, terutama malas dalam menyembah Allah seperti malas sholat, mengaji, mencari ilmu, dan mencari pendapatan. Semua orang pasti pernah mengalami penyakit ini, terutama mereka yang tidak mempunyai kegiatan kontinyu dalam kesehariannya. Menurut Ibu Satia, selaku dosen di Fakultas Ekonomi UM ternyata penyakit malas hanya bisa diobati dengan satu cara, yakni “DILAWAN”. Hanya cara inilah yang bisa mengusir penyakit malas yang selalu bertamu di tubuh kita. Memang berat untuk melakukannya, tapi orang-orang yang telah berhasil ternyata mampu untuk melakukannya. Mereka dan kita sama-sama makan nasi dan sama-sama diberi waktu 24 jam oleh allah dalam menjalani kehidupan ini, jadi seharusnya kita juga bisa seperti mereka, yakni melawan rasa malas. 

Saya termasuk orang yang selalu disinggahi rasa malas dalam setiap kehidupan saya, terutama ketika mengawali hari di pagi hari. Dari dulu sampai sekarang belum bisa yang namanya bangun sebelum subuh dan bisa sholat berjamaah di masjid secara terus-menerus. Padahal sebelum tidur saya selalu niat untuk bangun pagi dan menggunakan alarm untuk membangunkan diri saya, tapi sampai saat ini sulit untuk melakukannya. Penyebab utama dari masalah ini ialah sifat malas yang ada dalam tubuh saya, ditambah lagi dengan dinginnya udara kota Malang di pagi hari dan niat yang kurang kuat untuk melakukannya. 

Kalau mengandai-andai, andai saja Allah memberikan sifat malas untuk hamba-hambanya yang ingin melakukan kegiatan negatif, pasti kehidupan di dunia ini sangat menyenangkan. ketika subuh, masjid dan musholla penuh dengan orang sholat berjamaah, ketika pagi hari semuanya kerja, siangnya istirahat, dan sore serta malam harinya bisa berkumpul dengan keluarga yang kita sayangi. Kita memang tidak akan pernah bisa mencela allah dalam setiap ketetapanNya, tapi andai saja ini terjadi pasti sangat menyenangkan. 

Setelah saya browsing di internet saya menemukan beberapa artikel mengenai cara-cara untuk menjauhi dan menghindari rasa malas, berikut cara-caranya: 
  • Membasuh muka atau mandi ketika kantuk menyerang 
  • Mengubah posisi duduk ketika membaca. Misalnya dari duduk berubah menjadi berdiri, namun disarankan jangan dari duduk menjadi berbaring karena itu bisa membuat kita ketiduran 
  • Berpindah dari ruang baca ke kamar yang lain. Kalau sebagai anak kos bisa disiasati, yakni berpindah dari kamar tidur ke beranda kos, ruang tamu atau bahkan bisa ke dapur 
  • Menghirup udara segar dengan cara berdiri di dekat jendela atau membuka jendela-jendela kamar lain untuk menambah kesegaran. Sebagai anak kos bisa disiasati dengan menciptakan aroma terapi, misalnya dengan menyemprot ruangan dengan wangi-wangian dan jika ada kipas angin, bisa menyalakan kipas untuk menyebarkan wangi-wangian tersebut ke segala ruangan 
  • Berjalan-jalan sebentar di sekeliling rumah, ini bisa diganti dengan kegiatan lain seperti merapikan rak buku yang berantakan, atau kegiatan lain yang intinya bisa menggerakkan otot-otot kita 
  • Berbincang-bincang sebentar dengan keluarga atau teman kost, hati-hati dalam mengerjakan kegiatan ini, jangan sampai lupa bahwa tujuan utama dalam berbincang-bincang ini ialah untuk menumbuhkan semangat, bukan untuk ngobrol dan ngegosip 
  • Membuat secangkir kopi, teh, susu atau juice untuk menghilangkan kebosanan dan menjernihkan akal 
Itulah beberapa cara untuk menjauhi dan menghindari rasa malas, tapi yang terpenting jangan lupa untuk berdo’a kepada allah agar selalu dijauhkan dari sifat malas. Semoga sedikit artikel ini bisa bermanfaat untuk teman-teman semua, terutama diri saya pribadi. Just do it, not more speaking, and always pray, I think this is key to success. 
Penulis : Rudiasa

10 Wisata Air Terbaik di Dunia

TIGA perempat bagian dari permukaan bumi ditutupi air. Banyak objek wisata yang layak dikunjungi, karena memiliki daya tarik yang beragam. Berikut adalah tempat-tempat wisata air yang dapat dikunjungi, seperti dikutip dari CNNGo, 

1. Jelajahi teluk-teluk kecil di Tierra del Fuego
Perjalanan menyusuri ‘kaki’ Patagonia, Argentina ini adalah salah satu pengalaman luar biasa. menggunakan kapal Ekspedisi Cruceros Australis penumpang dibawa melihat dengan dekat burung-burung condor, koloni penguin serta gletser yang mengapung di lautan.

2. Menelusuri Sungai Yangtze
Sungai Yangtze memang terkenal dengan tiga ngarainya yang spektakuler. namun masih banyak lagi yang dapat dieksplor sebagai tujuan wisata dari sungai ini. Dengan menggunakan kapal Amerika Victoria Cruises, berlayar dari kota Chongqing ke Shanghai, dan berhenti sejenak untuk mengeksplor kota Nanjing dan Wuhan. Kapal ini juga akan melewati kota Kaisar yang diselmuti kabut putih dan juga pegunungan Kuning Hiangshan sambil menikmati pemandangan pedesaan kuni China.

3. Memecahkan es di Antartika
Dengan menggunakan kapal Compagnie du Ponant yang berlayar ke Antartika dari Argentina, anda akan diajak melihat satwa liar khas antartika serta menikmati pemandangan gunung es dan gletser. Bila mampu menyelam di air dingin, kapal ini juga dapat memandu untuk melakukan penyelaman di laut antartika yang sangat dingin.

4. Berlayar di Delta Mekong
Kapal Wat Khou berlayar dari Laos untuk menampilkan beberapa bagian terbaik dari Mekong. seperti misalnya candi Mong Oum yang tersembunyi di balik rerimbunan hutan, kemudian air terjun terbesar di Asia Tenggara, air terjun Khone Pha Kheng dan diakhiri dengan kunjungan ke 4.000 wilayah kepulauan.

5. Jelajah Amazon dengan Perahu Motor
Dengan menggunakan perahu motor, jelajahi ekologi Amazon Tengah. perjalanan dimulai dari Manaus ke Rio Negro dengan pemandangan pohon-pohon hutan hujan yang besar, dengan sesekali terdengar suara-suara alam yang berasal dari burung Tukan dan monyet Howler. Apabila beruntung, Anda dapat melihat penampakan babi liar, armadilo, atau bahkan jaguar. Perahu motor berkapasitas 18 orang ini juga memungkinkan anda untuk bersantap di tengah hutan sambil menunggu penampakan dari lumba-lumba merah muda.

6. Hadapi Kura-Kura Raksasa di Galapagos
Coral II adalah kapal pesiar khusus yang menawarkan kesempatan untuk melihat lebih dekat satwa liar endemik Pulau Galapagos. Melewati hutan bakau, pengunjung akan diajak melihat dekat kura-kura raksasa Galapagos di habitat aslinya. Selain itu di tempat ini juga dapat ditemui singa laut, penyu, dan hiu karang dan juga perjalanan ke Charles Darwin Research Center yang terkenal dengan teori evolusi Darwin.

7. Hotel di atas Air di Kerala
Hotel ini mengambang di Laut Arab, di atas perahu yang berbentuk seperti sebuah rumah. Perahu-hotel ini akan mengapung perlahan melewati desa-desa sepanjang sungai yang mengalir ke Laut Arab.

8. Telusuri Jejak Firaun di Sungai Nil
Menggunakan kapal pesiar kecil, telusuri sungai nil dari Luxor ke Aswan melalui Karnak, melihat patung Sphinx dari kejauhan, Piramida tiga raja serta banyak kuil-kuil mesir kuno lainnya.

9. Kayak menuju cahaya bulan di Florida
Dengan menggunakan kayak, telusuri sungai tenang Hemingway mulai dari Big Pine Key hingga Taman Margasatwa Nasional Great White Heron. perjalanan terbaik dengan kayak ini dapat dimulai beberapa saat sebelum matahari terbenam hingga muncul cahaya bulan purnama.

10. Berperahu menuju Botswana
Setelah kurang lebih selama 30 tahun kering, Sungai Spillway Selinda yang menghubungkan Delta Okavango ke Linyanti dan Kwando sekarang sudah mengalir lagi. Berperahu melalui sungai ini menuju Botswana, melewati arus berliku ke dalam Taman Nasional Selinada seluas 320.000 hektar dan nikmati pemandangan desa afrika asli serta hewan-hewan liar seperti Gajah dan kerbau liar.

March 26, 2012

5 Manusia Terkejam di Dunia

Semua orang pasti setuju dengan istilah “Tidak ada manusia yang sempurna”. Namun ketidaksempurnaan itu bukan menjadi satu alasan untuk bertindak kejam. Berikut ini daftar 5 orang yang dicatat sejarah merupakan 5 orang terkejam di dunia. Dikarenakan ini asumsi pribadi, maka anda bebas untuk menilainya.

1. Ivan IV
Ivan IV dari Rusia, atau lebih dikenal sebagai Ivan the Terrible (Ivan sang mengerikan) adalah seorang Pangeran Muscovy dari tahun 1533 sampai 1547 dan merupakan Pemimpin Rusia pertama yang bergelar Tsar (Kaisar / Raja). Pada tahun 1570, Ivan mendapat kabar bahwa para petinggi kota Novgorod berniat untuk menyerang Polandia. Oleh karena itu, ia mengirimkan pasukannya untuk menghalangi mereka pada tanggal 2 Januari. Pasukan Ivan kemudian membangun semacam tembok yang mengelilingi kota tersebut untuk mencegah para penduduk kota melarikan diri. Setaip harinya 500 – 1000 orang dikumpulkan bersama kemudian disiksa dan dibunuh didipan Ivan dan anaknya. Di tahun 1581, Ivan juga memaksa menantunya yang tengah hamil untuk mengenakan pakaian yang pada akhirnya menyebabkan ia keguguran. Tidak hanya itu, Ivan bahkan memukul kepala anaknya karena berbeda pendapat dengannya. Anaknya akhirnya meninggal akibat pukulan tersebut.

2. Jiang Qing
Jiang Qing merupakan istri dari seorang diktator komunis Cina, Mao Tse-tung. Ia dipercaya merupakan orang yang mengotaki Gerakan Revolusi Budaya Cina. Selama revolusi, banyak kegiatan ekonomi yang tersendat bahkan berhenti. Ratusan ribu bangunan kuno, artefak, benda antik, buku dan lukisan-lukisan dihancurkan oleh pasukan merah. Selama 10 tahun revolusi, kehidupan pendidikan solah mati dan banyak intelektual-intelektual yang dipenjarakan. Ribuan rakyat Cina dilanggar hak asasinya selama revolusi berlangsung. Menurut laporan jumlah korban jiwa yang mati antara tahun 1966 – 1969 adalah sekitar 500.000 jiwa (baik dari sipil maupun tentara merah).Jumlah ini bahkan sempat disanggah oleh sebagian orang, karena menurut mereka jumlah korban jiwa yang sebenarnya lebih banyak lagi.

3. Heinrich Himmler
Inilah otak dari Holocaust yang dilancarkan Nazi pada perang dunia II, yang merupakan mimpi buruk dari bangsa Yahudi. Pembunuhan besar-besaran. Heinrich Himmer mencoba untuk mengendalikan sejarah dengan mengangkat ras bangsa Arya. Rencananya untuk pemurnian ras untungnya diakhiri oleh keboodohan Hitler sendiri yang membuat keputusan militer yang sembarangan sehingga berujung pada kekalahan Jerman. Himmler sendiri ankhirnya memutuskan untuk bunuh diri dengan menelan racun sianida.

4. Adolf Hitler
Hitler ditunjuk oleh konselor Jerman tahun 1933, kemudian untuk menjadi “The Furher” ditahun 1934 dan meninggal tahun 1945. Akibat dari kepemimpinan Hitler ini, jutaan orang tewas, termasuk pembantaian / pembunuhan masal bangsa Yahudi. pada tanggal 30 April 1945, setelah Jerman terdesak dalam peperangan, Hitler akhirnya bunuh diri dengan menelan racun sianida dan secara bersamaan menembak kepalanya sendiri.

5. Josef Stalin
Stalin adalah Sekretaris Jendral dari Partai Komunis Uni Soviet dari 1922 hingga kematiannya tahun 1953. Dibawah pemerintahannya, salah satu kekejamannya adalah Ukraina menderita kelaparan yang parah. Kelaparan yang parah disebabkan akibat situasi politik dan administrative yang diterapkan Stalin. Setiap orang yang diduga adalah musuh negara, pasti akan merenggang nyawa. Dikabarkan banyak yang tewas akibat pemerintahan Josef Stalin (sekitar 10- 60 juta jiwa).

Membeli Gaya bukan Rasa


Nongkrong di cafe antara gaya hidup dan trend baru. kopi adalah minuman semua kalangan, mulai dari remaja hingga orang dewasa suka dengan minuman yang satu ini. belakangan ini minum kopi menjadi suatu gaya hidup dan trend baru masyarakat indonesia. 

Seusai pulang sekolah atau pulang dari tempat kerja biasanya, para kawula muda atau bahkan eksekutif meluangkan waktunya untuk nongkrong ke kedai kopi atau restoran cepat saji. 

Di sela - sela minum kopi, mereka biasanya membicarakan topik tertentu mulai dari A sampai Z. Contohnya seputar bisnis, suasana di tempat kerja, ataupun saling bertukar pengalaman yang berkesan.

Tempat yang nyaman, lokasi yang strategis, harga yang pas di kantong, pelayanan yang baik menjadi nilai plus sendiri pengunjung coffee shop. Selain beberapa hal di atas fasilitas yang lengkap seperti akses internet cepat nirkabel (tanpa kabel) Wi-Fi menjadi hal yang menarik bagi para pengunjung, yang sebagian besar adalah remaja, mahasiswa, ataupun eksekutif.

Di kota - kota besar seperti Jakarta, tak hanya pada akhir pekan sajalah coffee shop ataupun restoran cepat saji dipenuhi oleh anak sekolahan. Setelah jam sekolah usai biasanya mereka telah merapatkan barisan di coffee shop atau restoran cepat saji, dengan masih mengenakan seragam sekolah yang dibalut dengan jaket ataupun sweater.

Para Orang tua pun sebaiknya lebih bijak memberikan uang kepada anaknya, seperti memberikan uang mingguan atau bulanan, sehingga si anak tersebut dapat belajar "bagaimana cara mengatur keuangan dengan baik " hal tersebut dapat mencegah perilaku buruk anak remaja seperti perilaku konsumtif ( boros )

March 25, 2012

Manfaat Lidah Buaya


Aloe vera atau lebih dikenal dengan sebutan lidah buaya adalah tanaman tropis sukulen yang memiliki bentuk seperti daun berdaging. Daun ini memiliki banyak manfaat, baik sebagai obat maupun untuk kosmetik.

Lidah buaya merupakan tanaman yang cukup unik karena mengandung berbagai senyawa biologis aktif, seperti mannans asetat, polymannans, antrakuinon, dan berbagai lektin. Lidah buaya juga mengandung sekitar 75 jenis zat yang telah dikenal bermanfaat dan lebih dari 200 senyawa lain yang membuatnya layak digunakan dalam pengobatan herbal.

Zat-zat tersebut termasuk enzim yang membantu pencernaan dan mengurangi peradangan, semua jenis vitamin terkecuali vitamin D, mineral yang diperlukan untuk fungsi enzim, gula rantai panjang untuk menyeimbangkan kembali sistem pencernaan; saponin yang berfungsi sebagai anti-mikroba, dan 20 dari 22 jenis asam amino.

Berikut ini adalah sejumlah manfaat yang dapat Anda peroleh dari lidah buaya :

1. Detoksifikasi. 
Jus lidah buaya adalah peluruh racun alami, tetapi juga mengandung beragam vitamin dan mineral yang membantu tubuh kita mengatasi stres dalam kehidupan sehari-hari.

2. Gangguan pencernaan. 
Lidah buaya berguna terutama pada kasus panas perut serta iritasi usus dan tukak lambung. Lidah buaya diketahui dapat menenangkan esofagus dan mengatasi refluks asam.

3. Kesehatan mulut. 
Lidah buaya sangat bermanfaat untuk masalah mulut dan gusi, terutama dalam memperbaiki gusi yang memburuk.

4. Perawatan kulit. 
Fungsinya juga menghilangkan jerawat, melembabkan kulit, detoksifikasi kulit, penghapusan bekas luka dan tanda, mengurangi peradangan, serta perbaikan dan peremajaan kulit.

5. Diabetes. 
Setengah sendok jus lidah buaya yang diberikan selama 14 minggu terbukti mengurangi kadar gula darah sebesar 45 persen.

6. Membantu gerakan usus. 
Aloe lateks mengandung antrakuinon glycosidesaloin A dan B yang bermanfaat sebagai obat pencahar yang kuat.

7. Menjaga berat badan. 
Jus lidah buaya telah digunakan selama bertahun-tahun untuk menurunkan berat badan.

8. Kekebalan. 
Lidah buaya merupakan antioksidan yang penuh kontra radikal bebas untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

9. Luka bakar. 
Gel lidah buaya dapat menyembuhkan dan memperbaiki kulit yang terkena luka bakar, termasuk luka bakar akibat paparan sinar matahari.

10. Ketombe. 
Lidah buaya dapat membantu mengurangi gatal dan ketombe. Lidah buaya juga bisa digunakan untuk perawatan rambut sebelum keramas.

10 Keluarga Terkaya di Asia

Pertumbuhan kekayaan Asia dianggap telah menciptakan jutawan dan miliarder lebih banyak dibandingkan kawasan negara lain di dunia. Private Banking Group Juliaus Baer memperkirakan total kekayaan individu atau high net worth individuals (HNWIs) dari 3,3 juta orang di Asia akan meningkat tiga kali lipat menjadi US$15,81 triliun pada 2015.

Pertumbuhan ekonomi yang meningkat, diikutibooming saham dan pasar properti, telah membantu sejumlah bisnis besar Asia untuk bergerak lebih cepat. Kondisi ini membuat budaya bisnis sejumlah keluarga kaya ikut aktif terlibat di dalamnya. Para keluarga kaya ini telah banyak bergerak di sejumlah lini industri seperti terdapat di Thailand, Malaysia, Hong Kong, dan Singapura.

Seperti dikutip dari laman cnbc.com, setidaknya terdapat 10 keluarga kaya yang berasal dari Asia. Daftar orang kaya ini diperoleh dari Wealth-X, sebuah perusahaan penelitan yang menyediakan informasi bagi private bankingdan perusahaan konsultan.

Total kekayaan keluarga kaya ini didasarkan pada kepemilikan perusahaan publik dan privat, pendapatan tunai, dividen, serta aset lain yang diinvestasikan. Daftar keluarga kaya ini juga mencatat setidaknya terdapat dua orang anggota keluarga yang ikut terlibat mengelola bisnis.

Berikut 10 keluarga yang memiliki kekayaan terbesar di Asia:

1. Keluarga Wang

Negara: Taiwan
Bisnis: Formosa Plastics Group
Perkiraan kekayaan: US$8,6 miliar
Keluarga Wang merupakan pendiri dari Formosa Plastics Group yang merupakan perusahaan plastik terbesar di dunia dan perusahaan dengan lini bisnis terbesar di Taiwan. Perusahaan ini merupakan produsen petrochemical besar di Asia dan memiliki 100 perusahaan termasuk rumah sakit dan sekolah.
Dua orang bersaudara, Yung Ching dan Yung-Tsai Wang mendirikan kelompok usaha ini pada 1958. Yung Ching yang merupakan tamatan sekolah dasar, bersama saudaranya mengubah perusahaannya menjadi kelompok bisnis terbesar di Asia. Sebanyak empat perusahaan tercatat di bursa saham yaitu Formosa Petrochemical, Formosa Plastic, Nan Ya Plastics, dan Formosa Chemical & Fibre. Kedua bersaudara ini kemudian memutuskan berhenti dari urusan bisnis pada 2006 dan menyerahkan perusahaannya kepada sebuah komite di mana anak perempuan Yung-ching, Cher Wang, dan anak laki-laki Yung-tsai bernama Wen Yuang Wang ikut terlibat. Wang Yung Chin wafat pada 2008 di usia 91 tahun dan diperkirakan memiliki kekayaan hingga US$5,5 miliar. Cher Wang yang berusia 53 tahun, tampaknya akan menjadi suksesor dari ayahnya, Yung-ching. Lewat bisnis telepon pintar, HTC, yang memperoleh pendapatan US$9,8 miliar pada 2010, Cher dan suaminya Wen Chi Chen tercatat dalam daftar Forbes sebagai salah satu orang terkaya Taiwan dengan nilai kekayaan US$8,8 miliar pada tahun ini.

2. Keluarga Ng

Negara: Singapura
Bisnis: Far East Organization, Sino Group
Perkiraan kekayaan: US$8,9 miliar
Keluarga Ng memiliki perusahaan pengembang properti terbesar di Singapura dengan bendera Far East Organization dan anak usaha yang berbasis di Hong Kong, Sino Group. Kedua perusahaan ini merupakan salah satu kelompok bisnis properti dengan pendapatan US$4,3 miliar. Perusahaan ini dibangun oleh Ng Teng Fong yang wafat pada 2010 dalam usia 82 tahun. Ng dikenal dengan gaya hidup sederhana, terlihat dari tempat tinggalnya yang tetap sama selama 30 tahun. Setelah wafat, putera tertua Ng, Robert, mengambil alih kendala Sino Group. Sementara itu, putera termudanya, Philips, mengepalai Far East Organization. Salah satu karya perusahaan yang terkenal di Singapura adalah Fullerton Hotel dan 700 properti lainnya. Kekayaan keluarga Ng ditambah dari lima anak perusahaan yang mencatatkan saham di bursa efek.

3. Keluarga Hartono

Negara: Indonesia
Bisnis: Kelompok usaha Djarum
Perkiraan kekayaan: US$11 miliar
Keluarga Hartono merupakan keluarga terkaya asal Indonesia dan memiliki perusahaan produsen rokok terbesar, Djarum. Kelompok usaha ini juga merupakan salah satu pemilik dari bank terbesar di Indonesia, Bank Central Asia yang menjadi sumber pundi-pundi kekayaan Hartono. Dua orang bersaudara, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono mewarisi kekayaan dari ayahnya bernama Oei Wie Gwan yang mendirikan Djarum pada 1951. Setelah wafat pada 1963, kedua bersaudara ini mengambil alih bisnis Djarum dan menginvestasikan dana cukup besar dalam hal penelitian dan pengembangan, serta mulai mengekspor rokok sepuluh tahun kemudian. Produk rokok Djarum tercatat menguasai 97 persen pasar rokok Amerika Serikat pada 2009. Anak Robert Budi Hartono, Armand Wahyudi, kini juga dilibatkan dalam bisnis keluarganya dengan menjadi direktur BCA sejak 2009. Dengan volatilitas pasar yang terjadi saat ini, kekayaan keluarga Hartono dikabarkan telah menurun 8 persen menjadi US$10,5 miliar

4. Keluarga Lee Kun Hee

Negara: Korea Selatan
Bisnis: Samsung Group
Perkiraan kekayaan: US$11,6 miliar
Lee Kun Hee merupakan chairman dari kelompok bisnis Samsung Electronics, anak usaha dari kelompok bisnis Samsung Group yang merupakan kelompok usaha bisnis dengan anak bisnis mencapai 70 perusahaan. Nilai dari kelompok bisnis ini ditaksir mencapai 1/5 dari produk domestik bruto (PDB) Korea Selatan.

Samsung Group didirikan ayah Lee Kun Hee, Byung Chul pada 1938. Kun Hee yang merupakan anak ketiga menjadi chairman Samsung setelah kematian ayahnya pada 1987. Dalam menjalankan bisnisnya, Kun Hee mengubah bisnis perusahaan menjadi pemain global di industri teknologi. Saat ini, Samsung Electronics merupakan pembuat Chip terbesar kedua di dunia setelah Apple.

Anggota keluarga lain yang terlibat dalam bisnis keluarga ini adalah anak Kun Hee, Jay Y lee yang menjadi presiden Samsung Electronics dan anak perempuan Kun Hee, Lee Boo Jin, yang menjadi senior vice president dari kelompok bisnis hotel, Shilla Hotels and Resort.

5. Keluarga Kuok

Negara: Malaysia, Singapura
Bisnis: Kuok Group
Perkiraan kekayaan: US$16,1 miliar
Keluarga Kuok merupakan keluarga terkaya di wilayah Asia Tenggara dan pemilik dari jejaring bisnis dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di antaranya di bidang pertanian, real estate, dan jasa keuangan.

Kelompok bisnis di Malaysia didirikan oleh tiga orang bersaudara Kuok, satu di antaranya Robert Kuok, pada 1949. Mengawali bisnis di bidang perdagangan pertanian, kelompok bisnis ini melebarkan sayapnya ke Singapura pada 1952, dan membuka bisnis di Thailand, Indonesia, Hong Kong, dan China.

Putera Robert Kuok, Khoon Chen kini menjabar direktur eksekutif anak usaha Kuok Group yang bergerak di bidang properti, Kerry Properties. Sementara itu, putera termuda Robert, Khoo Ean merupakan pemimpin dari bisnis hotel, Shangri-La Asia. Sumber kekayaan terbesar keluarga Kuok sebenarnya berasal dari industri kelapa sawit dengan benderanya, Wilmar International. Untuk memimpin bisnis ini, Robert menempatkan keponakannya, Khoon Hong sebagai chairman.

6. Sunnil Mittal dan keluarga

Negara: India
Bisnis: Bharti Group
Perkiraan kekayaan: US$16,5 miliar
Sunil Bharti Mittal adalah pendiri bisnis Bharti Group, dan chairman dari perusahaan Bharti Airtel yang merupakan operator telekomunikasi terbesar di India. Perusahaan ini juga merupakan operator terbesar kelima di dunia dengan konsumen mencapai 200 juta pelanggan.

Mittal mendirikan bisnisnya pada 1976 pada usia 18 tahun dengan membangun pabrik perakitan sepeda dengan dana awal sekitar US$500 berasal dari sang ayah. Pria berusia 54 tahun itu lalu mengembangkan bisnis Bharti Telecom, perusahaan telekomunikasi yang pertama kali memperkenalkan perangkat telepon dengan tombol pada 1980-an, mesin fax, dan telepon nirkabel satu dekade kemudian.

Saat ini, perusahaan berminat untuk mengembangkan bisnis ritel, jasa keuangan, dan manufaktur dengan cabang operasi di 18 negara. Dalam menjalankan bisnisnya, Sunil Mittal mengajak Rakesh Mittal dan Rajan Mital untuk mengepalai unit bisnis ritel dan pertanian. Sementara itu, anak Mittal Kavin dan Shravin baru saja bergabung dalam bisnis keluarga tersebut. Kevin mengepalai bisnis telekomunikasi di Jepang, Softbank, yang mengembangkan media sosial, game, dan bisnis e-commerce.

7. Keluarga Kwok

Negara: Hong Kong
Bisnis: Sun Hung Kai Properties
Perkiraan kekayaan: US$22 miliar
Keluarga Kwok adalah pendiri kerajaan bisnis Sun Hung Kai (SHK) Properties yang merupakan pengembang properti terbesar dari sisi nilai pasar. Perusahaan ini didirikan pada 1963 oleh pebisnis China daratan Tak Seng Kwok dan mitranya Fung King Hey serta Lee Shau Kee. SHK Properties tercatat di Bursa Efek Hong Kong pada 1972 dan selanjutnya mulai menapak sebagai salah satu emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar. Saat ini, kapitalisasi pasar SHK mencapai US$34,25 miliar. Tak Seng wafat pada 1990 dan meninggalkan bisnisnya kepada istrinya, Kwong Sihing dan tiga orang anaknya Raymond, Thomas, serta Walter Kwook.

Bisnis perusahaan ini terus berkembang seiring bisnis properti China dan Hong Kong yang terus menggeliat. Bulan lalu, kerajaan bisnis Kwok melaporkan kenaikan laba 55 persen menjadi US$2,75 miliar selama semester I-2011. Perusahaan juga telah selesai membangun gedung tertinggi di Hong Kong pada 2010, The International Commerce Center.

8. Lakshmi Narayan Mittal dan Keluarga

Negara: India
Bisnis: Ancelor Mittal
Perkiraan kekayaan: US$28 miliar
Lakshmi Narayan Mittal merupakan pendiri bisnis AncelorMittal, perusahaan penghasil baja terbesar di dunia. Mittal juga diketahui sebagai orang kaya keenam di dunia, berdasarkan majalah Forbes.

Konglomerat baja ini mendirikan perusahaan Mittal Steel pada 1989. Perusahaan ini bergabung dengan Ancelor pada 2006 yang berbasis di Luxembourg. Mittal merupakanchairman dan CEO kelompok bisnis ini dan memiliki saham 40 persen. Anggota keluarga lain yang dilibatkan adalah anaknya, Aditya yang menjabat chief financial officer, dan anak perempuannya Vanisha yang menjadi satu dari 11 anggota direksi. Bisnis keluarga ini terus mendunia. AncelorMittal baru-baru ini bergabung dengan penghasil batu bara terbesar AS, Peabody untuk membeli 60 persen saham Macarthur Coal senilai US$5 miliar.

9. Li Ka-shing dan Keluarga

Negara: Hong Kong
Bisnis: Cheung Kong, PCCW, Hutchison Whampoa
Perkiraan kekayaan: US$32 miliar
Li Ka-shing diketahui merupakan salah satu sosok pebisnis kuat di Asia. Perusahaannya kini mencatat kapitalisasi pasar US$92 miliar di Bursa Efek Hong Kong. Memulai bisnis dengan sederhana, pebisnis yang berhenti sekolah pada usia 12 tahun ini mengelana di China daratan bersama keluarganya pada 1928. Setelah bekerja di perusahaan plastik, Ka-shing memulai bisnis pengolahan plastik pada usia 22 tahun, yang kini bernama Cheung Kong Industries yang merupakan salah satu perusahaan investasi real estate terbesar.

Perusahaan ini mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Hong Kong pada 1972 dan terus melakukan ekspansi bisnis, mengakuisisi Hutchinson Whampoa dan Hong Kong Electric. Ka-shing kini melakukan diversifikasi bisnis termasuk bisnis perkapalan, telekomunikasi, sampai bioteknologi. Bisnis perusahaannya tersebar mulai dari Inggris, Australia, dan China. Dua puteranya, Victor Tzar Kuoi dan Richard Tzar Kai Li kini menjalankan bisnisnya masing-masing. Victor merupakan kepala dari Cheung Kong, Hutchison Whampoa, dan KC Life Science. Sementara itu, Richard menjadi chairman dari perusahaan telekomunikasi PCCW.

10. Keluarga Ambani

Negara: India
Bisnis: Reliance Industries dan Reliance Group
Perkiraan kekayaan: US$37,6 miliar
Ambani merupakan keluarga terkaya di wilayah Asia Pasifik dan pendiri Reliance Industries yang merupakan perusahaan terbesar India dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai US$55,6 miliar.

Perusahaan ini dirintis oleh Dhirubhai Hirachand Ambani pada 1996 dengan mendirikan bisnis tekstil dan terus berkembang dengan melirik bisnis petrochemical, komunikasi, dan pembangkit listrik. Dhirubhai memulai bisnis sebagai pekerja hingga akhirnya menjadi hartawan di India. Reliance Industries berubah menjadi perusahaan publik pada 1977 dan tak jarang harus menggelar pertemuan dalam sebuah stadium untuk mengakomodasi massa yang sangat besar. Setelah kematian Dhirubhai pada 2002, puteranya Mukesh Ambani dan Anil Ambani mengambil alih bisnis keluarga tersebut. Namun, perselisihan di antara keduanya membuat kelompok bisnis ini pecah pada 2006. Saudara tertua Mukesh Ambani mengambil alih Reliance Industries yang memiliki aset kelompok bisnis minyak. Sementara itu, Anil menjadi chairman Reliance Group yang mengelola bisnis telekomunikasi, pembangkit listrik, dan penyedia jasa kesehatan. 


Perusahaan Jasa (Ilmu Semester 1)

 
Perusahaan jasa adalah suatu perusahaan yang kegiatan usahanya ditujukan untuk memperoleh pendapatan/penghasilan melalui pelayanan jasa-jasa tertentu. Adapun proses akuntansi yang terjadi pada perusahaan jasa dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tahap pertama adalah tahap pengidentifikasian yaitu mengidentifikasi transaksi-transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan. Selanjutnya tahap kedua adalah tahap pencatatan yaitu mencatat semua bukti-bukti transaksi yang telah dianalisis ke dalam jurnal umum. Setelah selesai, tahap berikutnya adalah tahap penggolongan yaitu menggolongkan dan memposting pos-pos jurnal ke akun masing-masing dalam buku besar untuk menghitung jumlah/nilai dari tiap-tiap jenis akun.

Pada akhir periode, memasuki tahap pengikhtisaran, saldo akun-akun dalam buku besar disusun dalam suatu daftar yang disebut neraca saldo guna memeriksa keseimbangan antara jumlah saldo debet dan saldo kredit akun-akun buku besar. Neraca saldo ini juga mengawali penyusunan neraca lajur. Saldo-saldo akun yang desusun dalam neraca saldo tadi masih bersifat sementara, karena belum menunjukkan saldo yang sesungguhnya. Agar saldo menunjukkan saldo yang sesungguhnya, maka perlu penyesuaian dengan berdasar pada informasi pada akhir periode. Dengan penyesuaian ini akan memberikan gambaran jumlah pendapatan dan beban selama satu periode dan saldo harta dan hutang yang sesungguhnya pada akhir periode.
Berdasarkan neraca saldo dan penyesuaian itu, diselesaikanlah neraca lajur yang merupakan konsep untuk membantu mempermudah penyusunan laporan keuangan. Neraca lajur ini memuat lajur: Neraca saldo, Penyesuaian, Ikhtisar Rugi Laba dan Neraca.

Lajur ikhtisar rugi laba diisi dari neraca saldo disesuaikan, khusus akun nominal atau akun pendapatan dan beban. Setelah itu, lajur debet dan kredit dijumlahkan. Jika debet lebih besar daripada jumlah kredit, maka selisihnya disebut saldo rugi, dan sebaliknya. Saldo rugi bersifat mengurangi modal sedangkan saldo laba akan menambah modal. Dalam lajur neraca diisi dari angka neraca saldo disesuaikan, khusus akun harta, utang dan modal. Apabila lajur debet dan kredit dijumlahkan dan ditambah pindahan saldo rugi/ laba, maka jumlah debet dan kredit kolom neraca sama. Akun pendapatan, beban dan prive merupakan akun nominal atau sementara, sehingga harus dipindahkan kea kun modal melalui ikhtisar rugi laba ke dalam jurnal penutup, sehingga akun yang bersifat sementara tadi akan bersaldo nol. Setelah itu, untuk memeriksa keseimbangan jumlah saldo debet dan kredit akun-akun buku besar setelah penutupan, maka disusunlah neraca saldo setelah penutupan yang berisi akun-akun riil saja (harta, utang dan modal ).

Tahap akhir dari proses akuntansi adalah tahap pelaporan, yaitu menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan Rugi Laba, laporan Perubahan modal dan Laporan Neraca, yang diambil berdasarkan neraca lajur. Pada awal periode perlu diperiksa akun-akun yang tidak disusun secara proses akuntansi berlangsung, tetapi muncul pada saat penyesuaian. Untuk menjaga konsistensi tekhnik pembukuan dan menghindari kemungkinan kesalahan, maka akun-akun ini perlu dihapuskan dan menghidupkan kembali akun yang dipakai dalam proses pencatatan. Proses ini dicatat dalam jurnal pembalik dengan cara mencatat balik penyesuaiannya.

Perusahaan Dagang (Ilmu Semester 1)

 
Perusahaan Dagang merupakan suatu perusahaan yang kegiatan utamanya adalah membeli barang dagang dengan tujuan untuk dijual kembali.

Ciri-ciri Perusahaan Dagang
a. Kegiatannya membeli barang dagangan
b. Menyimpan barang dagangan untuk sementara waktu
c. Tidak mengubah sifat dan bentuk barang dagangan
d. Barang dagangan tersebut dijual kembali

Kegiatan Akuntansi Perusahaan Dagang
a. Menggunakan akun atau perkiraan sistem Persediaan Barang Dagang
b. Menghitung harga pokok penjualan barang dagang
c. Membuat laporan perhitungan laba rugi

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
a. Tahap Pencatatan :
1. Transaksi (Transaksi Internal dan Transaksi Eksternal)
2. Pengumpulan seluruh Bukti Transaksi
3. Mencatat ke dalam Jurnal Umum, Jurnal Khusus dan
ke dalam Buku Besar Pembantu
4. Memposting ke Buku Besar

b. Tahap Pengikhtisaran :
5. Membentuk Neraca Saldo
6. Menyusun Ayat Jurnal Penyesuaian
7. Membentuk Lembar Kerja / Worksheet dalam bentuk Neraca Lajur

c. Tahap Pelaporan Keuangan :
8. Menyusun ke dalam Laporan Keuangan :
a. Laporan Perhitungan Laba Rugi
b. Laporan Perubahan Modal
c. Laporan Neraca
d. Laporan Arus Kas
9. Menyusun Ayat Jurnal Penutup
10. Membentuk Neraca Saldo setelah Penutupan
11. Menyusun Ayat Jurnal Pembalik

Syarat-syarat Transaksi Perusahaan Dagang:

SYARAT PEMBAYARAN DALAM PERJANJIAN JUAL BELI
Dalam transaksi jual beli biasanya diikuti dengan suatu perjanjian antara penjual dan pembeli yang sifatnya mengikat. Syarat pembayaran adalah salah satu isi perjanjian yang erat hubungannya dengan pemberian potongan (potongan tunai), jangka waktu pembayaran dan besarnya potongan yang diberikan.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini dikemukakan beberapa syarat pembayaran yang umumnya terjadi dalam perjanjian jual beli yang dilakukan secara kredit.

a. n/30,
artinya pada syarat ini harga faktur harus dilunasi paling lambat 30 hari setelah terjadinya penyerahan barang dan jumlah yang harus dibayar adalah jumlah akhir yang tertera dalam faktur.

b. 2/10 n/30,
artinya dengan syarat ini pembeli akan diberikan potongan 2 % apabila ia membayar harga faktur paling lambat 10 hari setelah tanggal transaksi, sedangkan waktu pembayar paling lambat adalah 30 hari. 2 = (pembilang) artinya besarnya persentase potongan, 10 = (penyebut) artinya batas waktu mendapatkan
potongan dan n/30 = batas akhir pelunasan faktur.

c. EOM (End Of Month),
artinya dengan syarat ini harga faktur harus dilunasi paling lambat pada akhir bulan berjalan.

d. n/10 EOM,
artinya dengan syarat ini harga faktur harus dilunasi paling lambat 10 hari setelah akhir bulan, tanpa mendapat potongan.

SYARAT PENYERAHAN BARANG
Dalam perjanjian jual beli syarat penyerahan barang berhubungan dengan berpindahnya hak milik atas barang yang diperjualbelikan. Dalam hal ini ditentukan siapa yang akan menanggung biaya pengangkutan. Sehingga syarat penyerahan merupakan suatu kesepakatan antara penjual dengan pembeli tentang pemindahan hak milik disertai biaya pengiriman barang dari gudang penjual sampai di gudang pembeli.

Untuk lebih jelasnya berikut dikemukakan beberapa syarat penyerahan barang yang umumnya terjadi dalam jual beli.

a. Franko gudang pembeli
Artinya barang yang diperjualbelikan akan menjadi hak milik pembeli pada saat barang tersebut sampai di gudang pembeli. Sehingga segala bentuk resiko yang timbul selama dalam perjalanan menjadi tanggung jawab penjual termasuk ongkos angkut barang tersebut.

b. Franko gudang penjual
Artinya barang yang sudah diperjualbelikan akan menjadi hak milik pembeli pada saat barang sudah keluar dari gudang penjual, dan segala bentuk resiko yang timbul selama dalam perjalanan menjadi tanggung jawab pembeli termasuk ongkos angkut barang tersebut.

c. Free On Board Shipping point
Syarat ini berlaku untuk pengiriman barang yang menggunakan kapal laut. Artinya barang yang diperjualbelikan menjadi hak milik pembeli pada saat barang sudah sampai di atas kapal di pelabuhan penjual, sehingga segala sesuatu resiko yang timbul dalam perjalanan sampai di gudang pembeli menjadi tanggung jawab pembeli. Syarat ini dalam transaksi biasa ditulis FOB shipping point.

d. Free On Board Destination point
Syarat ini berlaku dalam pengiriman barang menggunakan kapal laut. Artinya barang yang sudah diperjualbelikan menjadi hak milik pembeli saat barang tersebut sudah di atas kapal di pelabuhan pembeli. Sehingga semua resiko yang timbul dalam perjalanan dari gudang penjual sampai di atas kapal (dalam perjalanan) menjadi tanggungan penjual. Sedangkan resiko yang terjadi selama dari pelabuhan pembeli ke gudang pembeli menjadi tanggungan pembeli. Jadi ongkos angkut dari gudang penjual, ongkos bongkar muat dan ongkos kapal sepenuhnya tanggungan penjual. Dalam transaksi syarat ini biasa ditulis FOB destination.

e. Cost Insurance and Freight (CIF)
Artinya dalam perjanjian jual beli disepakati bahwa penjual menanggung semua biaya angkut serta premi asuransi barang dalam perjalanan. Kadang-kadang syarat ini dilengkapi lagi dengan tanggungan biaya komisi oleh penjual, sehingga syarat ini ditulis menjadi CIFIC (Cost Insurance and Freight Inclusive Comission).

Etika Profesi Akuntansi (Ilmu Semester 1)

 
Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika sebagai berikut : (Mulyadi, 2001: 53)
1. Tanggung Jawab profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peran tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota juga harus selalu bertanggungjawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.

2. Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme. Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara.

Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut. Dan semua anggota mengikat dirinya untuk menghormati kepercayaan publik. Atas kepercayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota harus secara terus menerus menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai profesionalisme yang tinggi.
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.

3. Integritas
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.

4. Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain.

Anggota bekerja dalam berbagai kapasitas yang berbeda dan harus menunjukkan obyektivitas mereka dalam berbagai situasi. Anggota dalam praktek publik memberikan jasa atestasi, perpajakan, serta konsultasi manajemen. Anggota yang lain menyiapkan laporan keuangan sebagai seorang bawahan, melakukan jasa audit internal dan bekerja dalam kapasitas keuangan dan manajemennya di industri, pendidikan, dan pemerintah. Mereka juga mendidik dan melatih orang orang yang ingin masuk kedalam profesi. Apapun jasa dan kapasitasnya, anggota harus melindungi integritas pekerjaannya dan memelihara obyektivitas.

5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir. Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada publik. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota seharusnya tidak menggambarkan dirinya memiliki keahlian atau pengalaman yang tidak mereka miliki. Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkat pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota untuk memberikan jasa dengan kemudahan dan kecerdikan. Dalam hal penugasan profesional melebihi kompetensi anggota atau perusahaan, anggota wajib melakukan konsultasi atau menyerahkan klien kepada pihak lain yang lebih kompeten. Setiap anggota bertanggung jawab untuk menentukan kompetensi masing masing atau menilai apakah pendidikan, pedoman dan pertimbangan yang diperlukan memadai untuk bertanggung jawab yang harus dipenuhinya.

6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya. Kepentingan umum dan profesi menuntut bahwa standar profesi yang berhubungan dengan kerahasiaan didefinisikan bahwa terdapat panduan mengenai sifat sifat dan luas kewajiban kerahasiaan serta mengenai berbagai keadaan di mana informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dapat atau perlu diungkapkan.

Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang diberikannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antar anggota dan klien atau pemberi jasa berakhir.

7. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.

8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-undangan yang relevan

Bidang - Bidang Akuntansi (Ilmu Semester 1)

Seperti halnya bidang-bidang lainnya, akuntansi juga memiliki bidang-bidang khusus sebagai akibat dari perubahan zaman. Kecenderungan ini disebabkan oleh perkembangan perusahaan, timbulnya sistem perpajakan baru dan bertambahnya pengaturan-pengaturan oleh pemerintah terhadap kegiatan perusahaan. Faktor-faktor tersebut bersama-sama dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi yang cepat telah mengharuskan akuntan untuk memperoleh keahlian yang tinggi dalam spesialisasi tertentu.

Adapun bidang-bidang dari akuntansi yaitu:

Akuntansi keuangan (financial accounting). 
Bidang in berkaitan dengan akuntansi untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan. Ia berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak2 luar perusahaan. Untuk penyusunan laporan keuangan sebelumnya harus disepakati/disetujui bersama. Aturan itu disebut “standar akuntansi keuangan”. Hal tersebut sangat wajib untuk diikuti setiap perusahaan untuk menyusun suatu laporan keuangan dan hasil perusahaan harus dilaporkan kepada pihak2 luar perusahaan yang masih ada kaitannya. Standar akuntansi keuangan dikeluarkan oleh IKATAN AKUNTAN INDONESIA dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

Akuntansi Auditing (audit accounting). 
Bidang ini berhubungan dengan audit secara bebas terhadap laporan yang dihasilkan oleh akuntansu keuangan. Yah walupun tujuan utama audit adalah agar informasi akuntansi yang disajikan dapat lebih dipercaya, namun terdapat tujuan2 lain. Misalnya, memastikan ketaatan terhadap kebijakan, prosedur atau peraturan serta menilai efisiensi dan efektifitas suatu kegiatan tertentu. Konsep yang mendasari auditing adalah objektivitas dan independensi dari pemeriksa. Konsep lain yang dianut adalah kerahasiaan serta pengumpulan bukti2 yang cukup dan relevan. Pengumpulan bukti2 pemeriksaan yang cukup dan relevan tadi dilakukan melalui pengujian terhadap catatan2 akuntansi dan prosedur pemeriksaan lainnya. Adapun para auditer harus mengikuti standarisasi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam bentuk Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Audit merupakan jasa utama dari akuntan publik. Tapi tidak menuntut kemungkinan kalau suatu perusahaan tidak memiliki auditer. Sekarang hampir semua perusahaan memiliki pegawai yang ahli dalam mengaudit laporan keuangan perusahaannya.

Akuntansi Manajemen (management accounting). 
Titik sentral dalam akuntansi manajemen adalah informasi untuk manajemen suatu perusahaan. Fungsi akuntansi ini adalah mengendalikan kegiatan perusahaan tertentu, memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam mengambil suatu keputusan ekonomi.

Akuntansi Biaya (cost accounting). 
Bidang ini menekankan pada penetapan dan kontrol atas suatu biaya. Terutama yang berhubungan dengan suatu biaya produksi barang, tetapi perhatian yang mulai meningkat mulai diberikan atas biaya distribusi. Bahkan akuntansi ini telah mengarah pada penetapan biaya berdasarkan aktivitas. Fungsi utamanya adalah mengumpulkan dan menganalisis data mengenai biaya, baik biaya telah terjadi maupun akan terjadi. Informasi ini sangat berguna bagi manajemen sebagai alat kontrol atas kegiatan yang telah dilakukan dan bermanfaat untuk membuat rencana untuk masa mendatang.

Akuntansi Perpajakan (tax accounting). 
Tujuan laporan akuntansi yang digunakan perpajakan bebeda dengan tujuan akuntansi yang lain. Hal ini disebabkan oleh berbedanya konsep tentang transaksi dan kejadian keuangan, metode pengukuran dan tata cara pelaporan. Semua ini di atur oleh pengaturan pajak. Karena setiap perusahaan akan berurusan dengan pajak, maka perlu sekali mempunyai akuntan perpajakan.
Akuntan Sistem Informasi yaitu bidang ini menyediakan informasi keuangan maupun non-keuangan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan organisasi secara efektif. Melalui sistem ini diproses informasi yang diperlukan untuk menyusun laporan kepada pemegang saham, kreditur, badan2 Pemerintah, pemimpin perusahaan, pegawai, dll. Sistem yang dirancang dengan baik akan memungkinkan pimpinan perusahaan mengidentifikasikan masalah dan menelaahnya sehingga masalah dapat ditangani.
Penganggaran yaitu bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa datang serta analisis dan pengkontrolanya. Anggaran adalah sarana untuk menjabarkan tujuan suatu perusahaan. Ia berisi rencan kegiatan2 yang dilaksanakan di masa datang serta nilai uang yang terlibat dialamnya.

Akuntansi Pemerintah
bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan transaksi2 yang terjadi dibadan pemerintah. Ia menyediakan laporan akuntansi tentang aspek kepengurusan dari administrasi keuangan negara. Di samping itu, bidang ini mencakupi pengendalian atas pengeluaran melalui anggaran negara. Termasuk di dalamnya adalah kesesuaian dengan ketentuan undang2 yang berlaku

Siklus Akuntansi (Ilmu Semester 1)

Siklus akuntansi adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu. Untuk menghasilkan informasi ekonomi, perusahaan perlu menciptakan suatu metode perncatatan, penggolongan, analisis dan pengendalian transaksi serta kegiatan-kegiatan keuangan kemudian melaporkan hasilnya. Kegiatan akuntansi meliputi:

1. Pengidentifikasian dan pengukuran data yang relevan untuk suatu pengambilan keputusan,
2. Pemrosesan data yang bersangkutan kemudian pelaporan informasi yang dihasilkan, dan
3. Pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan.

Proses tersebut berjalan terus-menerus dan berulang kembali sehingga merupakan suatu arus berputar (siklus). 

Siklus akuntansi terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Tahap Pencatatan:

1. Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi
2. Pencatatan dalam jurnal (buku harian)
3. Pemindahbukuan (posting) ke buku besar

Tahap Pengikhtisaran:
4. Pembuatan neraca saldo (trial balance)
5. Pembuatan neraca lajur dan jurnal penyesuaian (adjustment)
6. Penyusunan laporan keuangan
7. Pembuatan jurnal penutup (closing entries)
8. Pembuatan neraca saldo penutup (post closing trial balance)
9. Pembuatan jurnal pembalik (reversing entries)

Kegiatan pencatatan dan penggolongan/pengelompokan merupakan proses yang dilakukan secara rutin dan berulang-ulang setiap kali terjadi transaksi keuangan. Adapun kegiatan pengikhtisaran dan pelaporan biasanya dilakukan pada waktu tertentu.

1. Bukti Transaksi
Kegunaan bukti transaksi adalah untuk memastikan keabsahan transaksi yang dicatat. Disamping itu, bukti transaksi dapat digunakan sebagai rujukan apabila terjadi masalah di kemudian hari. Bukti transaksi dibagi menjadi 2 bagian yaitu bukti intern dan bukti ekstern.

2. Jurnal (Buku Harian)
Jurnal adalah formulir khusus yang digunakan untuk mencatat ayat jurnal transaksi. Jurnal merupakan buku yang dipergunakan untuk mencatat dan menggolongkan transaksi keuangan secara kronologis. Jurnal terbagi atas 2 bagian, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus.

3. Buku Besar
Setelah bukti transaksi dicatat dalam jurnal, tahap selanjutnya adalah memindahkan data yang terdapat dalam jurnal ke dalam akun-akun yang bersangkutan/sejenis ke dalam buku besar. Tahap ini disebut pemindahbukuan (posting) ke buku besar.

Pemindahbukuan ke buku besar memiliki aturan-aturan atau kaidah tertentu. Buku besar terdiri atas buku besar umum dan buku besar pembantu. Buku besar juga memiliki bentuk-bentuk yang beragam menjadi 4 bentuk.

Buku besar umum ialah buku yang berisikan perkiraan-perkiraan secara keseluruhan yaitu perkiraan-perkiraan harga, perkiraan utang, perkiraan modal, perkiraan biaya, dan perkiraan hasil (pendapatan). Sedangkan buku besar pembantu ialah buku yang berisikan dari jenis-jenis perkiraan di mana perkiraan-perkiraan ini dipekerjakan secara terperinci atau mendetail. Misalnya, buku besar pembantu perkiraan piutang, perkiraan utang dan persediaan barang dagangan.

4. Neraca Saldo
Neraca saldo adalah suatu daftar yang memuat rekening-rekening dalam buku besar yang disusun pada akhir periode akuntansi. Penyusunan neraca saldo merupakan langkah persiapan untuk penyusunan laporan keuangan. Neraca saldo merupakan titik awal yang baik untuk penyusunan laporan keuangan. Banyak dari jumlah yang dicantumkan di dalamnya dapat disajikan dalam neraca, laporan laba/rugi dan laporan perubahan modal.

Proses akuntansi dimulai dari pencatatan transaksi keuangan sampai dengan penyusunan neraca saldo, dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar sebagai berikut:

5. Ayat-Ayat Penyesuaian
Anggaplah bahwa jumlah-jumlah dalam neraca saldo telah benar tidak berlaku untuk semua akun. Adabeberapa akun tidak mencerminkan keadaan sebenarnya. Untuk itu perlu dibuat ayat jurnal penyesuaian.

Ayat jurnal penyesuaian (adjustment) yang dibuat untuk akun tertentu, pada hakikatnya adalah untuk mengoreksi akun-akun tersebut sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, beban, pendapatan dan modal sebenarnya. Ada 2 macam keadaan dimana jurnal penyesuaian (adjustment) perlu dibuat, yaitu:
1) Keadaan di mana suatu transaksi telah terjadi, tetapi belum dicatat dalam akun,
2) Keadaan di mana suatu transaksi telah dicatat dalam suatu akun, tetapi saldonya perlu dikoreksi untuk mencerminkan keadaan sebenarnya.

6. Neraca Lajur
Neraca lajur (worksheet) merupakan suatu daftar berlajur yang dirancang sedemikian rupa untuk mempermudah dan memperlancar penyusunan laporan keuangan. Neraca lajur atau kertas kerja berisi data yang berguna untuk menyusun laporan keuangan yaitu laporan Laba/Rugi, laporan perubahan modal dan neraca.

Walaupun bukan merupakan dokumen yang wajib dibuat, penggunaan neraca lajur dapat mengurangi kesalahan terlupakannya salah satu ayat jurnal penyesuaian yang harus dilakukan. Selain itu, neraca lajur juga dapat digunakan untuk memeriksa ketepatan perhitungan yang dilakukan dan memungkinkan penyusunan data secara logis.

7. Laporan Keuangan
Hasil akhir siklus akuntansi adalah laporan keuangan. Secara umum laporan keuangan terdiri atas laporan laba-rugi, laporan perubahan modal dan laporan neraca. Namun dalam praktiknya, selain ketiga laporan tersebut sering disusun juga laporan lainnya yang bersifat membantu untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut, seperti laporan arus kas dan lainnya.

a. Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
Laporan L/R merupakan laporan yang bertujuan untuk menyajikan akun nominal berupa beban. Pada L/R akan terlihat laba/rugi perusahaan untuk suatu periode tertentu. Melalui laporan L/R akan diketahui kinerja perusahaan.

Laporan L/R dapat berbentuk single step dan multiple step. Pada laporan L/R akan terungkap apakah perusahaan mengalami laba atau mengalami rugi. Laba perusahaan akan timbul jika pendapatan perusahaan lebih besar dari beba. Sebaliknya, jika penghasilan lebih kecil dari beban, perusahaan akan menderita kerugian.

b. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal/ekuitas adalah suatu laporan yang mengungkapkan perubahan yang terjadi pada modal/ekuitas pemilik perusahaan sebagai akibat dari operasi perusahaan dalam periode akuntansi.

Laporan perubahan modal/ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode yang bersangkutan sebab modal/ekuitas merupakan hak residu (hak sisa) atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.

c. Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan pada waktu tertentu. Komponen posisi keuangan suatu perusahaan merupakan akun real yang terdiri atas harta (aktiva), utang (kewajiban) dan ekuitas (modal). Bentuk neraca ada 2, yaitu scontro dan vertical.

8. Ayat-Ayat Penutup
Pada dasarnya, struktur dasar posisi keuangan terdiri atas tiga kelompok, yaitu aktiva, kewajiban dan modal. Pada pembahasan selanjutnya akan dikembangkan menjadi lima kelompok, yaitu dengan menambahkan penghasilan dan beban. Keduanya merupakan unsure penambah atau pengurang modal pemilik. Oleh karena itu, pada akhir periode akuntansi kedua kelompok tersebut harus dikembalikan ke akun induknya, yaitu modal pemilik. Pada akhirnya, saldo laba atau rugi akan ditambahkan ke dalam modal pemilik. Hal tersebut merupakan pemindahan kelompok pendapatan dan beban ke dalam kelompok modal. Dalam istilah akuntansi, proses demikian disebut ayat penutup, yang dilaksanakan melalui jurnal penutup (closing journal entry).

Jurnal penutup yang diperlukan untuk proses penutupan buku pada perusahaan, pada umumnya adalah sebagai berikut:
1. Jurnal untuk memindahkan saldo rekening-rekening pendapatan ke rekening Rugi-Laba.
2. Jurnal untuk memindahkan saldo rekening-rekening biaya ke rekening Rugi-Laba.
3. Jurnal untuk memindahkan saldo rekening Rugi-Laba ke rekening Modal.
4. Jurnal untuk memindahkan saldo rekening Prive ke rekening Modal.

9. Neraca Saldo Setelah Ayat-Ayat Penutup
Setelah pembuatan jurnal penutup, tahap selanjtunya dalam siklus akuntansi adalah penyusunan neraca saldo penutup (post closing trial balance). Tujuan dibuatnya neraca saldo penutup adalah memastikan bahwa buku besar telah seimbang sebelum memulai pencatatan data akuntansi periode berikutnya. Perlu diperhatikan bahwa neraca saldo penutup hanya akan terdiri dari akun neraca saja. Akun-akun sementara (pendapatan, beban dan prive) telah ditutup dan bersaldo nol.

Neraca Saldo Setelah Tutup Buku, tentu saja, hanya berisi rekening-rekening riil (Aktiva, Utang dan Modal), jumlah saldo debit harus sama dengan jumlah saldo kredit untuk membuktikan bahwa dalam proses penutupuan buku tidak terjadi kesalahan.

Neraca saldo penutup dapat dibuat dengan mengambil saldo-saldo akun di buku besar setelah ayat jurnal penutup dibukukan. Saldo-saldo tadi juga dapat diambil dari kolom neraca di neraca lajur.

10. Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik (reversing journal entry) dilakukan berkaitan dengan penyesuaian terhadap hal-hal sebagai berikut:
1) Beban dibayar di muka yang dicatat sebagai beban
2) Pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai pendapatan
3) Beban yang masih harus dibayar
4) Pendapatan yang masih harus diterima

Penyesuaian saldo rekening tersebut semata-mata adalah untuk kepentingan penyusunan laporan keuangan perusahaan. Dalam proses akuntansi periode akuntansi berikutnya, sebagian saldo rekening mengalami perubahan setelah adanya penyesuaian. Dari saldo rekening yang telah disesuaikan tersebut ada sebagian yang memerlukan penyesuaian kembali, penyesuaian kembali saldo rekening tersebut dilakukan pada awal periode akuntansi berikutnya.

Tidak semua saldo rekening yang telah disesuaikan sebelumnya memerlukan penyesuaian kembali pada periode akuntansi berikutnya, misalnya saldo-saldo rekening yang telah disesuaikan karena hal-hal berikut ini:
1) Penaksiran kerugian piutang
2) Pembebanan penyusutan aktiva tetap
3) Pembebanan harga pokok penjualan (untuk perusahaan dagang).

Akuntansi (Ilmu Semester 1)

 
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.

Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.

Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

Laporan Dasar Akuntansi
Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.

Pihak Yang Menggunakan dan Membutuhkan Informasi / Laporan Akuntansi – Belajar Ilmu Akutansi / Accounting

1. Pihak Internal
Pihak internal adalah pihak yang berada dalam struktur organisasi. Manajemen adalah pihak yang paling membutuhkan laporan akuntansi yang tepat dan akurat untuk mengambil keputusan yang baik dan benar. Contohnya seperti manajer yang melihat posisi keuangan perusahaan untuk memutuskan apakah akan membeli gedung untuk kanntor cabang baru atau tidak.

2. Pihak Eksteral / External
a. Investor
Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan apakah akan menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan memberikan keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.

b. Pemegang saham / pemilik perusahaan
Para pemilik perusahaan yang mempunyai bagian saham perusahaan membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk dapat mengetahui sejauh mana kemajuan atau kemunduran yang dialami perusahaan. Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang akan semakin besar jika perusahaan untung besar.

c. Pemerintah
Besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada pemerintah sebagaian besar berdasarkan atas informasi pada laporan keuangan perusahaan.

d. Kreditur
Jika perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan mungkin akan meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank, berhutang barang pada supplyer / pemasok. Kreditur akan memberikan dana jika perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik dan tidak akan memiliki potensi yang besar untuk merugi.

e. Pihak Lainnya
Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar perusahaan perusahaan yang mungkin saja akan menggunakan laporan / informasi akuntansi suatu organisasi seperti para karyawan, serikat pekerja, auditor akuntan publik, polisi, pelajar / mahasiswa, wartawan, dan banyak lagi lainnya.

Macam dan Jenis Perkiraan atau Akun dalam Akuntansi : Harta / Aset / Aktiva, Kewajiban / Hutang / Pasiva dan Modal – Akutansi

Harta / Aset / Aktiva
Harta adalah benda baik yang memiliki wujud maupun yang semu yang dimiliki oleh perusahaan. Klaim atas harta yang tidak berwujud disebut ekuitas / equities yang dapat mendatangkan manfaat di masa depan.

1. Harta Lancar / Aktiva Lancar / Current Assets
Harta lancar adalah harta yang berbentuk uang tunai maupun aktiva lainnya yang dapat ditukarkan dengan uang tunai dalam jangka satu tahun.
Contoh : piutang dagang, biaya atau beban dibayar di muka, surat berharga, kas, emas batangan, persediaan barang dagang, pendapatan yang akan diterima, dan lain sebagainya.

2. Harta Investasi / Aktiva Ivestasi / Investment Assets
Harta Investasi adalah harta yang diinvestasikan pada produk-produk investasi untuk mendapatkan keuntungan.
Contoh : Reksadana, saham, obligasi, dan lain-lain.

3. Harta Tak Berwujud / Intangible Assets
Aset tak berwujud adalah harta yang tidak memiliki bentuk tetapi sah dimiliki perusahaan dan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Contoh : Merk dagang, hak paten, hak cipta, hak pengusahaan hutan / hph, franchise, goodwill, dan lain sebagainya.

4. Harta Tetap / Aktiva Tetap / Fixed Assets
Harta tetap adalah harta yang menunjang kegiatan operasional perusahaan yang sifatnya permanen kepemilikannya.
Contoh : Gedung, mobil, mesin, peralatan dan perlengapan kantor, dan lain-lain.

5. Harta Lainnya / Other Assets
Harta lain adalah perkiraan atau akun yang tidak dapat dikategorikan pada harta atau aset di atas baik dalam bentuk aset tetap, aset investasi, aset tak berwujud dan aset lancar.
Contoh : Mesin rusak, uang jaminan, harta yang masih dalam proses kepengurusan yang sah, dan lain-lain.

Kewajiban / Hutang / Pasiva / Liabilities
Hutang adalah kewajiban perusahaan pada pihak ketiga untuk melakukan sesuatu yang pada umumnya dalah pembayaran uang, penyerahan barang maupun jasa pada waktu-waktu tertentu.

1. Hutang Lancar / Kewajiban Lancar / Current Liabilities
Hutang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam tempo satu tahun.
Contoh : hutang dagang, beban yang harus dibayar, hutang dagang, hutang pajak, pendapatan diterima di muka, dan lain sebagainya.

2. Hutang Jangka Panjang / Long-Term Liabilities
Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari setahun.
Contoh : Hutang hipotek, hutang obligasi yang jatuh tempo lebih dari setahun, hutang pinjaman jangka panjang, dan lain sebagainya.

3. Hutang lain-lain / Other Payable
Perkiraan atau akun ini digunakan untuk mencatat hutang lain yang tidak termasuk pada hutang lancar dan hutang jangka panjang.
Contoh : uang jaminan, hutang pada pemegang saham, dan lain sebagainya.

Modal / Capital
Modal adalah hak milik atas kekayaan dan harta perusahaan yang berbentuk hutang tak terbatas suatu perusahaan kepada pemilik modal hingga jangka waktu yang tidak terbatas. Rumus modal adalah harta atau aset dikurangi dengan kewajiban atau hutang.
Contoh Modal : modal disetor, prive, modal komanditer, laba ditahan, agio saham, saham preferen & biasa, simpanan-simpanan, sisa hasil usaha atau shu, dan lain sebagainya.

Tambahan :
- Rumus Aktiva —> Aktiva = Kewajiban + Modal

Proses Akuntansi Dasar – Klarifikasi, Pencatatan, Merangkum, Interpretasi Dan Pelaporan – Pengetahuan Dasar Akutansi

Akutansi memiliki proses yang terdiri dari tahapan-tahapan untuk dapat menghasilkan laporan yang diinginkan dan dilakukan oleh akuntan.

1. Proses Mengklarifikasi Transaksi
Tahap yang awal ini adalah di mana dilakukan suatu pembagian transaksi suatu organisasi atau perusahaan ke dalam jenis-jenis tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.

Contoh seperti membagi transaksi yang masuk ke dalam penjualan, pembelian, pengeluaran kas, penerimaan kas dan lain sebagainya ke dalam masing-masing bagian. Sedangkan untuk transaksi yang jumlahnya kecil dan jarang terjadi bisa sama-sama dimasukkan ke dalam jenis kategori yang sama yaitu transaksi rupa-rupa.

2. Proses Mencatat Dan Merangkum
Setelah melakukan pengklarifikasian data selanjutnya adalah melakukan pencatatan. Masukkan transaksi yang ada ke dalam jurnal yang tepat sesuai urutan transaksi terjadi atau kejadiannya. sumber-sumber yang dapat dijadikan bukti adanya transaksi yaitu seperti kertas-kertas bisnis semacam bon, bill, nota, struk, sertifikat, dan lain sebagainya.

Jurnal yang umumnya ada pada jurnal akuntasi yaitu seperti jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas dan jurnal umum.

Setelah transaksi dimasukkan ke dalam jurnal-jurnal yang ada, maka selanjutnya adalah memasukkan jurnal ke dalam buku besar secara berkala. Hasil pemindahan ke dalam buku besar tersebut akan terlihat dari rangkuman neraca percobaan.

3. Proses Menginterpretasikan Dan Melaporkan
Setelah kedua proses di atas dijalankan, maka proses yang terakhir adalah melakukan pembuatan kesimpulan dari kegiatan atau pekerjaan laporan keuangan sebelumnya. Segala hal yang berhubungan dengan keuangan perusahaan diungkapkan pada laporan keuangan tersebut.

Dari informasi laporan keuangan baik dalam bentuk laporan rugi laba, laporan modal dan neraca seseorang dapat mengetahui apa yang terjadi pada suatu perusahaan, apakah sudah sesuai dengan tujuan perusahaan dan informasi tersebut dapat menjadi acuan atau pedoman bagi manajemen untuk mengambil keputusan kebijakan pada organisasi perusahaan demi mencapai kondisi yang diinginkan.

Memahami Persamaan Akuntansi (Contoh Kasus Sederhana Sehari-Hari)
Dalam belajar akuntansi sangat penting untuk mengetahui persamaan akuntansi, persamaan akuntansi ini sangat berguna dalam penyusunan laporan keuangan. Untuk mempelajari persamaan akuntansi ini cobalah anda lihat Belajar Akuntansi Debet dan Kredit pada Blog http://kalmet.blogspot.com

Dengan menggunakan transaksi sehari-hari dan sederhana sebagaimana yang diuraikan dalam Belajar Akuntansi Debet dan Kredit, maka kita dapat mempelajari bagaimana caranya mencatat transaksi pada sisi debet dan sisi kredit. Berdasarkan yang telah dipelajari dalam catatan Belajar Akuntansi Debet dan Kredit maka dapat kita bentuk persamaan akuntansinya dengan cara sebagai berikut :

1. Lihatlah posisi positif pada masing-masing unsur akuntansi sebagaimana yang telah dibahas dalam Belajar Akuntansi Debet dan Kredit, yaitu:
- Aset bertambah berada pada posisi debet
- Kewajiban bertambah berada pada posisi kredit
- Ekuitas/Modal bertambah berada pada posisi kredit
- Pendapatan bertambah berada pada posisi kredit
- Biaya/Beban bertambah berada pada posisi debet

2. Dengan melihat tanda positifnya maka dapat kita bentuk persamaan akuntansinya, yaitu unsur akuntansi sisi debet sama dengan unsur akuntansi sisi kredit, dengan persamaan sebagai berikut:
ASET + BIAYA = KEWAJIBAN + MODAL + PENDAPATAN

3. Dalam akuntansi; Aset, Kewajiban dan Modal merupakan komponen Neraca, sedangkan Pendapatan dan Biaya merupakan kelompok Laba (Rugi), atas hal tersebut, maka persamaan akuntansi dapat disederhanakan menjadi

- Kelompok Neraca, dengan persamaan akuntansi sebagai berikut:
ASET = KEWAJIBAN + MODAL

Dalam persamaan ini dapat disimpulkan bahwa aset yang kita miliki didapat dari pinjaman dan atau dari modal

- Kelompok Laba (Rugi) dengan persamaan akuntansi sebagai berikut:
LABA (RUGI) = PENDAPATAN – BIAYA

Dalam persamaan ini dapat disimpulkan bahwa apabila Pendapatan lebih besar dari Biaya, maka selisihnya diakui sebagai Laba, jika Pendapatan lebih kecil dibandingkan dengan Biaya, maka selisihnya akan diakui sebagai Rugi

4. Hubungan Neraca dengan Laba (Rugi)
Laporan laba (rugi) merupakan transaksi yang dilakukan untuk satu periode tertentu dan hasil dari laba (rugi) akan mempengaruhi modal yang dimiliki.

Hal ini berarti jika kita mengalami laba maka modal yang kita miliki akan bertambah sebesar laba yang diperoleh, sedangkan jika mengalami kerugian maka secara otomatis modal yang kita miliki akan berkurang sebesar kerugian. Dengan demikian persamaan akuntansi untuk modal adalah sebagai berikut

MODAL = MODAL DISETOR + LABA (RUGI)

Kesimpulan:
Persamaan akuntansi Laba (Rugi) adalah sebagai berikut:
LABA (RUGI) = PENDAPATAN – BIAYA

Persamaan akuntansi untuk Modal adalah sebagai berikut:
MODAL = MODAL DISETOR + LABA (RUGI)

Persamaan akuntansi untuk Neraca adalah sebagai berikut:
ASET = KEWAJIBAN + MODAL

Belajar Akuntansi Debet dan Kredit (Memahami Konsep Dengan Ilustrasi)
Seringkali kita belajar akuntansi dimulai dari Debet dan Kredit tanpa tahu transaksi apa yang akan di debet dan di kredit, Untuk memahami konsep debet dan kredit sebaiknya dimulai dari ilustrasi transaksi sehari-hari pada diri sendiri.

Untuk memahami konsep debet dan kredit, yang harus kita lakukan adalah :

1. Pertama-tama kita harus mengetahui bahwa transaksi dari akuntansi hanya melibatkan 5 (lima) unsur transaksi, yaitu Aset (harta), Kewajiban (utang), Ekuitas/Modal (capital), Pendapatan dan Biaya/Beban.

Dalam memahami pengertian atau definisi atas kelima unsur transaksi tersebut, cobalah dengan menggunakan pengertian sendiri jika definisi atau pendapat yang dikemukakan dari para ahli dalam teori akuntansi cukup membingungkan. Untuk definisi kelima unsur tersebut, saya coba mendefiniskan secara sederhana definisi dari kelima unsur akuntansi sebagai berikut:

Aset adalah semua kekayaan yang kita miliki, baik yang ada pada diri sendiri maupun tagihan pada pihak lain, aset yang kita miliki dapat berasal dari usaha sendiri ataupun pinjaman dari pihak lain tidak termasuk aset dari sewa

Kewajiban adalah suatu komitmen kita untuk membayar kepada pihak lain sebagai akibat pinjaman yang kita terima

Modal adalah penyertaan atau pemberian dari diri sendiri atau pihak lain untuk memulai usaha atau dalam rangka menambah usaha.

Pendapatan adalah penerimaan atas penyerahan jasa atau barang

Biaya/Beban adalah pengeluaran aset atau aset yang akan dikeluarkan sehubungan dengan jasa yang kita terima atau pengeluaran atas kegiatan usaha yang kita lakukan

2. Tanamkan dalam diri kita bahwa dalam akuntansi, setiap transaksi debet harus diikuti oleh transaksi kredit sebagai lawannya

3. Dengan transaksi yang sederhana buatlah konsep debet dan kredit yang terkait dengan 5 (lima) unsur akuntansi, dengan cara sebagai berikut:

a. Contoh 1: Misalnya terdapat penerimaan uang gaji bulan Januari 2010 sebesar Rp 5.000.000,-
Atas transaksi tersebut, cobalah kita pikirkan apa yang kita terima? dan kenapa kita terima?
Yang kita terima adalah uang (kas) sebesar Rp 5.000.000,-
Kemudian tentukanlah uang termasuk bagian dari apa diantara kelima unsur akuntansi diatas
Dengan menggunakan definisi dari kelima unsur akuntansi diatas, kita dapat simpulkan bahwa uang adalah bagian dari Aset atau Harta.

Setelah itu kita harus mengetahui kenapa kita menerima uang?
Jawabannya adalah: Kita menerima uang, karena kita telah memberikan jasa sehingga kita memperoleh penghasilan, Dengan menggunakan definisi dari kelima unsur akuntansi diatas, kita dapat simpulkan bahwa penghasilan dalam transaksi tersebut masuk kedalam unsur pendapatan.

Dalam contoh transaksi diatas, kita bisa nyatakan bahwa “Aset” mengalami penambahan berupa uang, disisi lain “Pendapatan” juga bertambah karena ada jasa yang kita berikan.

Setelah kita mengetahui unsur akuntansinya Sekarang cobalah kita tentukan Debet dan Kredit atas transaksi diatas.

Dalam transaksi diatas kita sudah mengetahui ada dua unsur yang terlibat yaitu Aset dan Pendapatan, dari kedua unsur tersebut cobalah kita tentukan mana yang debet dan mana yang kredit?

Dalam catatan ini saya akan menentukan untuk debet adalah ASET, dengan demikian yang dicatat sebagai kredit adalah PENDAPATAN

Atas transaksi tersebut kita dapat simpulkan sebagai berikut:
  • Aset bertambah dan pendapatan bertambah
  • Apabila aset bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET
  • Apabila Pendapatan bertambah maka akan dicatat disebelah KREDIT
Dengan kesimpulan diatas; mulai sekarang apabila ingin mempelajari konsep debet dan kredit dalam akuntansi, cobalah tanamkan dalam diri kita bahwa apabila Aset Bertambah maka akan dicatat disebelah debet dan apabila berkurang akan dicatat disebelah kredit. Untuk pendapatan; apabila Pendapatan Bertambah akan dicatat disebelah kredit dan apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet.

b. Contoh 2: Misalnya kita ingin membeli kendaraan senilai Rp 100.000.000,-, secara kredit.
Dari transaksi tersebut dapat kita bayangkan apa yang kita terima? dan dengan cara `pa kita terima?

Yang kita terima adalah kendaraan, dan berdasarkan kelima unsur akuntansi diatas dapat kita simpulkan bahwa kendaraan merupakan bagian dari Aset

Untuk memiliki kendaraan tersebut kita membeli secara kredit, ini artinya bahwa kita mempunyai utang yang harus dibayar. Utang dalam kelima unsur akuntansi diatas masuk dalam kelompok Kewajiban

Dalam contoh transaksi ini, kita bisa nyatakan bahwa “Aset” mengalami penambahan berupa kendaraan, disisi lain “Kewajiban” juga bertambah karena ada utang yang harus dibayar sebagai akibat kredit kendaraan.

Setelah kita mengetahui unsur akuntansinya Sekarang cobalah kita tentukan Debet dan Kredit atas transaksi diatas.

Dalam transaksi diatas kita sudah mengetahui ada dua unsur yang terlibat yaitu Aset dan Kewajiban, dari kedua unsur tersebut cobalah kita tentukan mana yang debet dan mana yang kredit?

Seperti sudah ditentukan pada contoh 1 diatas, bahwa ASET apabila bertambah akan dicatat di sebelah DEBET, dengan demikian kita harus menyepakati bahwa KEWAJIBAN apabila bertambah harus di catat disebelah KREDIT

Atas transaksi ini kita dapat simpulkan sebagai berikut:
  • Aset bertambah dan Kewajiban bertambah
  • Apabila aset bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET
  • Apabila Kewajiban bertambah maka akan dicatat disebelah KREDIT
Dengan kesimpulan diatas; mulai sekarang kita sudah mengetahuai apabila Kewajiban Bertambah akan dicatat disebelah kredit dan apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet.

c. Contoh 3; misalnya, kita akan membuka usaha dalam bidang rental komputer, modal yang kita punya hanya berupa satu unit komputer seharga Rp 10.000.000,-

Dari transaksi tersebut dapat kita bayangkan apa yang kita punya untuk membuka usaha rental komputer?

Disini dapat kita jelaskan bahwa yang kita punya untuk menjalankan usaha rental komputer adalah sebuah komputer dan berdasarkan kelima unsur akuntansi diatas dapat kita simpulkan bahwa komputer merupakan bagian dari Aset

Seperti sudah dinyatakan diatas bahwa komputer yang dipakai untuk usaha tersebut adalah milik seseorang yang membuka usaha, dengan kata lain komputer tersebut berupa modal

Dalam contoh transaksi ini, kita bisa nyatakan bahwa “Aset” mengalami penambahan berupa komputer, disisi lain “Modal” juga bertambah karena ada tambahan modal dari pemilik berupa komputer.

Setelah kita mengetahui unsur akuntansinya Sekarang cobalah kita tentukan Debet dan Kredit atas transaksi diatas.

Dalam transaksi diatas kita sudah mengetahui ada dua unsur yang terlibat yaitu Aset dan Modal, dari kedua unsur tersebut cobalah kita tentukan mana yang debet dan mana yang kredit?

Seperti sudah ditentukan pada contoh 1 dan contoh 2 diatas, bahwa ASET apabila bertambah akan dicatat di sebelah DEBET, dengan demikian kita harus menyepakati bahwa MODAL apabila bertambah harus di catat disebelah KREDIT

Atas transaksi ini kita dapat simpulkan sebagai berikut:
  • Aset bertambah dan Modal bertambah
  • Apabila Aset bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET
  • Apabila Modal bertambah maka akan dicatat disebelah KREDIT
Dengan kesimpulan diatas; mulai sekarang kita sudah mengetahuai apabila Modal Bertambah akan dicatat disebelah kredit dan apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet.

d. Contoh 4; misalnya, untuk berangkat kerja kita membutuhkan ongkos untuk angkutan umum, katakanlah sebesar Rp 5.000,- perhari

Dari transaksi ini kita dapat simpulkan bahwa untuk berangkat kerja kita harus mengeluarkan uang untuk ongkos angkutan umum sebesar Rp 5.000,- hal ini berarti apabila kita menggunakan jasa angkutan umum maka ada tambahan beban/biaya yang harus dikeluarkan

Sehubungan ada beban/biaya yang harus kita keluarkan untuk jasa angkutan umum, maka terdapat kas/uang yang harus dikeluarkan sebesar Rp 5.000,-

Dari transaksi ini dapat kita nyatakan bahwa Beban/Biaya akan bertambah sebesar Rp 5.000,- sebagai akibat penggunaan jasa angkutan umum, disisi lain kas/uang akan berkurang sebesar Rp 5.000,- yang digunakan untuk pembayaran jasa angkutan umum

Beban/Biaya jasa angkutan umum masuk kedalam kelompok Beban/Biaya, sedangkan kas/uang masuk kedalam kelompok Aset

Setelah kita mengetahui unsur akuntansinya Sekarang cobalah kita tentukan Debet dan Kredit atas transaksi diatas.

Dalam transaksi diatas kita sudah mengetahui ada dua unsur yang terlibat yaitu Aset dan Beban/Biaya, dari kedua unsur tersebut cobalah kita tentukan mana yang debet dan mana yang kredit?

Seperti sudah diketahui pada contoh 1, contoh 2 dan contoh 3 diatas, bahwa apabila ASET berkurang akan dicatat di sebelah KREDIT, dengan demikian kita harus menyepakati bahwa BEBAN/BIAYA apabila bertambah harus di catat disebelah DEBET

Atas transaksi ini kita dapat simpulkan sebagai berikut:
  • Aset berkurang dan Beban/Biaya bertambah
  • Apabila Aset berkurang maka akan dicatat disebelah KREDIT
  • Apabila Beban/Biaya bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET
Dengan kesimpulan diatas; mulai sekarang kita sudah mengetahuai apabila Beban/Biaya Bertambah akan dicatat disebelah DEBET dan apabila berkurang akan dicatat disebelah KREDIT.

Dari ke empat contoh transaksi akuntansi diatas dapat diambil kesimpulan secara umum sebagai berikut:
  • ASET apabila bertambah akan dicatat disebelah Debet dan apabila berkurang akan dicatat disebelah kredit
  • PENDAPATAN apabila bertambah akan dicatat disebelah Kredit dan apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet
  • KEWAJIBAN apabila bertambah akan dicatat disebelah Kredit dan apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet
  • MODAL apabila bertambah akan dicatat disebelah Kredit dan apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet
  • BEBAN/BIAYA apabila bertambah akan dicatat disebelah Debet dasn apabila berkurang akan dicatat disebelah Kredit